Meskipun sudah merasa tua, dan merasa tidak pantas untuk melayani sikap perempuan muda itu yang selalu saja menggodanya, namun sebagai seorang pria yang memiliki libido yang masih normal, Amir Syarifudin pun goyah juga karenanya.
Gairahnya terkadang bangkit juga. Dirinya membayangkan perempuan muda itu menjadi seorang kekasihnya. Sebagaimana laiknya sepasang kekasih yang sedang dimadu asmara. Setiap saat senantiasa berkasih-sayang penuh gelora cinta.
Ah.
Namun di sisi lain Amir Syarifudin pun sadar. Mustahil dirinya akan bersikap seperti itu. Selain usia dirinya dengan perempuan muda yang jaraknya jauh berbeda, lagi pula dirinya pun memiliki seorang istri yang sampai saat ini begitu setia mendampinginya. Begitu juga dengan perempuan muda itu, selain memiliki seorang suami juga sudah dikaruniai dua orang anak sampai sekarang ini.
Amir Syarifudin pun bertekad untuk membuang jauh-jauh bayangan perempuan muda itu dari benaknya. Sebagai seorang lelaki tua yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai moral, sebaiknya hal seperti itu dijadikan sebagai suatu peringatan. Dan harus segera dienyahkan.
Amir Syarifudin berkomat-kamit dengan hati berdebar. Tak henti-hentinya ia mengucap Istighfar. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
