Dalam kehidupan sehari-hari, kita begitu banyak mengenal bermacam-macam jenis angin. Mulai dari angin semilir, angin sepoi-sepoi, angin ribut, angin topan, angin puting-beliung, dan di Sumatera utara ada juga yang disebut angin bahorok. Sedangkan yang keluar dari lubang yang ada di belakang, disebut kentut, karena salah satu penyebabnya adalah masuk angin ke dalam tubuh.
Sementara itu kata angin pun selalu dilekatkan pada watak seseorang yang tidak memiliki pendirian yang teguh. Angin-anginan disebutnya.
Sedangkan apabila kita mendengar kabar yang belum jelas, maka akan disebut: Kabar angin!
Lain lagi dengan yang saya alami tadi pagi. Sepulang dari mushola, terdengar pompa air dihidupkan. Mungkin oleh istri saya, karena sewaktu mengambil air wudlu saya sendiri melihat bak air di kamar mandi sudah kosong isinya.
Hanya saja suara dengungan halus pompa air itu tidak terdengar dibarengi dengan bunyi air seperti biasanya. Dan saya pun langsung mengambil kesimpulan, air di sumur sudah mulai surut akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Sehingga meskipun pompa dinyalakan, airnya tidak akan naik-naik.
Karena hari masih agak gelap, untuk memeriksa kondisi sumur yang terletak sekira lima puluh meteran dari rumah rencananya nanti saja kalau pagi sudah agk terang. Oleh karena itu untuk sementara pompa airpun saya matikan saja.
Sambil menunggu pagi, saya nyalakan laptop. Maksud hati untuk memeriksa akun Kompasiana yang sejak kemarin tidak bisa dibuka. Menurut Pak Rustian Al Ansori katanya servernya sedang dalam perbaikan, sementara disusul kemudian menurut senior kita, Pak Tjiptadinata Effendi, katany sih Kompasiana sedang di oplas! Iya seperti RS yang kemarin ramai diperbincangkan. Awalnya kan mengaku dianiaya orang tak dikenal. Sehingga wajahnya pun sampai lebam-lebam. Tapi setelah pihak kepolisian turun tangan, terbukti RS habis dioperasi plastik. Barangkali biar bisa kelihatan lebih muda dari usia yang sesungguhnya.
Horeee... Orang sabar disayang Tuhan memang. Saya tidak marah-marah seperti Pak Tjip waktu seharian kemarin hingga larut malam tadi login tidak masuk-masuk. Soalnya sih sepele. Karena, pertama saya belum menulis artikel sepotong pun untuk diposting, dan kedua saya takut peristiwa tempo dulu terulang lagi. iya, gara-gara tidak bisa login, akun saya sampai diblokir. Sehingga terpaksa saya harus membuat akun baru, dan menjadi Kompasianer pemula kembali. Â Terlebih lagi setelah membaca keterangan Pak Rustian di dalam postingan itu, tentu saja. maka saya pun besikap santai saja. bahkan sampai kepikiran juga untuk membikian akun baru kalau seminggiu ke depan belum juga bisa login. Tetapi alhamdulillah, termyata pagi ini bisa login. Dan dengan akun kedua saya pun dapat dibuka kembali.
Kembali ke masalah pokok, yaitu masalah angin. Setelah bisa login, hati saya bungah bukan alang-kepalang. Tapi perasaan itu hanya sebentar saja saya rasakan. Di dapur istri saya sedang ribut-ribut dengan kedua anak gadis kami. Mau mandi air di bak mandi kosong. Sedangkan pompa tidak juga mau menyedot air dari dalam sumur.
Maka saya pun kemudian mematikan laptop. Dan bergegas keluar kamar. Sebelum menuju sumur, saya memeriksa dulu pompa air di sudut dapur. Ternyata air dalam tankinya pun kosong. Bisa jadi kemarin sewaktu mengisi bak mandi, entah anak-anak, entah istri saya sendiri, menyedot air dari dalam sumurnya sampai terkuras habis.
Oleh karena itu saya pun mengisikan air ke dalam  tanki pompa air. Setelah penuh, lalu saya menyalakan kembali pompa airnya. Beberapa menit saya nyalakan, belum juga keluar airnya. Lalu saya buka lagi tankinya. Ternyata sudah kosong.