Usai perhelatan Pilkada DKI Jakarta yang lumayan melelahkan, ditambah pasangan AHY-Silvy yang jadi jagoannya di putaran pertama saja harus terjungkal, dikabarkan SBY bersama keluarga melakukan perjalanan liburan ke suatu wilayah di Jawa Tengah.
Tepatnya tujuan wisata Presiden keenam itu obyek wisata Tawangmanggu, Karanganyar.
Akan tetapi, dikabarkan juga, selain mengunjungi Tawangmanggu, Ketua umum Partai Demokrat, ini mengunjungi Pertapaan Pringgodani, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata religi dan keramat, berupa rumah joglo sebagai persembahyangan bagi penganut aliran kepercayaan.
Konon menurut sahibulhikayat, Pertapan Pringgodani merupakan tempat bertapa seseorang yang pernah mengalahkan Prabu Boko pada jaman kerajaan Kaling.
Sedangkan menurut penganut aliran spiritual, Pringgodani adalah wilayah kekuasaan Prabu Brawijaya V (raja Majapahit terakhir) yang diserahkan kepada Eyang Koconegoro.
Di tempat inilah Eyang Koconegoro bertapa dengan tongkat menancap di tanah mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta.
Ia memohon untuk dapat hidup abadi, konon tongkat tersebut kini telah tumbuh menjadi sebuah pohon yang disebut kayu lewung.
Dalam bertapa, apa yang diinginkan oleh Eyang Koconegoro belum dipenuhi oleh Sang Pencipta dan sesuai petunjuk gurunya agar keinginannya dipenuhi maka beliau harus naik ke puncak Lawu dan kembali bersemedi disana.
Wah.
Meskipun sudah menunaikan ibadah haji, sebagai rukun Islam kelima, kenapa SBY masih percaya terhadap hal yang berbau mistik. Terlebih lagi bila dikaitkan dengan Pringgodani tadi yang disebut sebagai tempat persembahyangan bagi penganut aliran kepercayaan?
Bagaimanapun, menurut guru ngaji saya, Islam adalah agama yang mengagungkan kebenaran. Tolok ukur kebenaran dalam Islam yaitu bersumber dari wahyu Allah Ta’ala, baik dalam al-Qur’an maupun al-Sunnah. Islam juga mengagungkan ilmu dan mengharamkan berkata tanpa dasar ilmu yang benar.