Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menunggu Secercah Harapan dari Andiek Vermansah dan Kawan-kawan

7 Maret 2012   15:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:23 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Berita terakhir yang dirilis FIFA, Indonesia saat ini berada di peringkat 147 setelah menelan kekalahan 10 – 0 dari Bahrain, dalam babak tiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia beberapa hari lalu. Sungguh menyakitkan memang. Maka segala macam komentarpun bermunculan. Mulai dari yang memberikan saran demi perbaikan ke depan, ada yang mendo’akan  agar para elit yang terus berseteru segera berdamai lagi, hingga yang menghujat dalam bentuk sumpah-serapah tanpa arah.

Alhamdulillah, sore tadi timnas U – 21 Indonesia, yang dimotori Andiek Vermansah berhasil menaklukan Vietnam di Stadion Nasional Hassanal Bolkiah, Brunei Darussalam, dalam laga semifinal Turnamen SultanHassanal Bolkiah dengan skor 2 – 0 yang masing-masing dicetak Miko Ardiyanto di menit 36, dan Andik Vermansah pada menit 68. Sehingga Indonesia pun lolos ke babak final. Berita ini pun disambut dengan rasa sukacita oleh para pecinta bola di Indonesia.

Bagaikan kemarau setahun, lalu diguyur hujan dalam sehari, secercah harapan pecinta sepak bola di Indonesia kini bergantung pada Andik dan kawan-kawan. Semoga dalam turnamen tersebut tim kesayangan kita berhasil meraih jawara pertama. Amin.

Demikian juga halnya bagi pengurus PSSI di bawah komandan Johar Arifin. Setelah kemarin mendapat hujatan dan cercaan, dari puncak rasa kecewa bangsa Indonesia, sekarang mungkin dapat sedikit bernafas lega. Tapi tunggu, jangan dulu merasa bangga. Perjalanan masih, masih, masih teramat panjang untuk menuju harapan.

Sebaiknya Johar dan seluruh jajarannya dapat berbenah lebih baik lagi. Lalu, sebagaimana disentil SBY beberapa hari lalu, supaya kisruh persepak-bolaan agar segera diakhiri, sebaiknya Johar Arifin lebih arif lagi. Bersikaplah legawa sebagai seorang Bapak.  Bagaimanapun caranya, rangkullah anak-anak Anda yang nakal itu untuk bersama-sama membangun harapan masa depan sepak bola Indonesia yang cemerlang.

Sama halnya kepada ‘anak-anak nakal’  yang  bersikap ‘murtad’ kepada orang tuanya supaya segera sadar.  Satu sama lain jangan terus-menerus mengagungkan ego masing-masing. Apalagi dengan adanya syetan intrik politik yang katanya selalu ikut menumpang kalian, segeralah dienyahkan.

Karena bola adalah bola. Bukan politik. Dan bola janganlah dibawa-bawa untuk kepentingan politik. Kecuali politik untuk bola, silahkan, tidak akan diharamkan. Asal jangan sebaliknya, seperti sekarang.

Bahkan seandainya para politikus itu tahu, betapa hausnya bangsa Indonesia dengan sebuah kebanggaan yang telah lama hilang, maka sepak bola akan dapat menjadi salah satu pilihan. Dan siapa tahu kalau para pengambil kebijakan, dan yang memiliki wewenang di negeri ini mendukung kiprah olah raga sepak bola hingga menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, paling tidak, maka perut lapar, dan sulitnya mendapat pekerjaan pun dapat sedikit terlupakan.

Semoga.

Cigupit, menjelang tengah malam 732012


Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun