Usai menyaksikan pertandingan sepak bola piala Presiden 2017, antara Madura United vs. Perseru yang berahir dengan skor 3-1 untuk Madura United, saya memencet-mencet tombol remote control, mencari chanel lain barangkali ada acara yang gimana gitu. Maksudnya paling tidak tayangan acara yang mampu mengusir rasa jenuh, dan mampu membangkitkan kembali mood untuk menulis.
Pas di stasiun televisi Indosiar, sesaat saya terpukau ketika mendengar, dan melihat ada adu mulut antara penyanyi dangdut Dewi persik dengan Nassar. Dan yang menjadi permasalahan ternyata akibat kritikan DP terhadap Soimah yang menyanyikan sebuah lagu dangdut, dan dianggap DP nadanya terlalu tinggi. Sontak Nassar, yang tampak seperti tidak terima dengan kritikan DP, minta DP untuk memberi contoh yang baik dan benar.
Mantan istri Saipul Jamil pun bisa jadi merasa tersinggung, dan sontak berang dengan sikap Nassar tersebut, dan terjadilah cekcok adu mulut dalam acara live tersebut. Bisa jadi director acara itu ikut merasa jengah, dan situasi panas di atas panggung pun buru-buru diganti dengan tayangan iklan.
Hanya saja seiring detik-detik pergantian tayangan, masih terdengar umpatan Dewi Persik yang ditujukan kepada Nassar, “Dasar bencong lu! An**ng lu!”
Dan klik! Pesawat televisi pun saya matikan. Untung tidak ada anak-anak. Karena kebetulan kedua anak saya sedang mengerjakan peer. Hanya saja bisa jadi di rumah tetangga saya, dan di seantero Indonesia yang kebetulan sedang menonton acara tersebut, sudah pasti ikut menyaksikan tayangan percekcokan antara dua penyanyi dangdut itu.
Dalam hati, saya mereka-reka kejadian yang baru saja saya saksikan. Apakah peristiwa percekcokan adu mulut itu spontanitas karena tersulut emosi yang sesungguhnya, atawa hanyalah sebuah sensasi demi memikat pemirsa?
Entahlah. Hanya saja yang jelas, tayangan acara yang dikemas dengan label Dangdut Academy itu merupakan salah satu acara dari berbagai acara di beberapa stasiun televisi swasta di negeri ini yang lebay dan murahan. Sama sekali tidak ditemukan unsur edukasi dan hiburan yang bermutu bagi pemirsanya. Terlebih lagi dengan munculnya insiden yang tidak layak, atawa membuat pemirsanya hanya mampu mengusap dada seraya mengucap istigfar.
Sungguh. Saya perhatikan dalam sekilas saja, host dari acara itu, yang bernama Ramzy, seringkali bersikap lebay, misalnya saja dengan joke yang tidak ada relevansinya dengan acara itu, ditambah dengan sikapnya yang acapkali memanas-manasi, dan sampai mem-bully lawan bicaranya, termasuk kepada tim juri yang terdiri dari beberapa penyanyi dangdut juga.
Masih untung misalnya kalau terhadap Elvy Sukaesih, Rita Sugiarto, atawa Beniqno. Karena memang usianya sudah matang, mereka yang disebut tadi pun sudah masuk jajaran senior di blantika dangdut Indonesia. Sementara bila juri yang diolok-olok host tersebut semacam Iis Dahlia, Inul Daratista, dan Dewi Persik, seringkali muncul adu mulut dengan nada tinggi. Meskipun tidak sampai terjadi insiden seperti yang baru saja terjadi antara Dewi Persik dengan Nassar tadi.
Apalagi dengan yang disebut terahir itu. Ya, janda Saipul Jamil itu. Seperti yang seringkali diberitakan infotainment, atawa media mainstream, Dewi Persik tampaknya memang merupakan seorang yang temperamental juga. Perseteruannya dengan Julia Perez beberapa waktu lalu, merupakan salah satu buktinya.
Bahkan kalau boleh menilai, selain memiliki karakter bersumbu pendek, kemampuan DP sebagai juri pun sepertinya belumlah pantas untuk dikedepankan. Wawasannya dalam olah vokal pun misalnya, masih sangat terbatas. Dia lebih sering mengulang yang telah dikatakan oleh juri lain sebelumnya. Bisa jadi dia punya kelebihan hanya dalam penampilan yang sensual, dan goyang pinggulnya saja.