Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Samsat Kota Tasikmalaya Parkir Gratis Tapi Tetap Bayar Juga

30 Oktober 2014   02:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:14 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau tidak ada keperluan, buat apa ‘nyelonong’ ke kantor Samsat segala. Tapi berhubung TNKB (Tanda nomor Kendaraan Bermotor), atawa nomor polisi, biasa orang menyebutnya, sejak pembelian kendaraan dari dealer tujuh bulan lalu baru dapat diambil sekarang ini, apa boleh  buat saya ‘terpaksa’ harus kembali berhubungan dengan kantor yang mengurusi masalah surat-surat kendaraan bermotor tersebut.

Sekira pukul 10.30 WIB  saya tiba di kantor Samsat kota Tasikmalaya, tepatnya di jalan Ir. H. Juanda. Dan langsung menuju pelataran parkir sepeda motor yang sudah tersedia. Tadinya helm yang sudah dilepas mau saya masukan ke dalam bagasi. Karena banyak beredar kabar, di kota ‘seribu pesantren’ ini konon marak pencurian pengaman kepala tersebut. Terutama helm merk tertentu yang harganya lumayan. Seperti yang saya pakai (Ehm!).

[caption id="attachment_331953" align="aligncenter" width="300" caption="Ratusan sepeda motor yang diparkir dia area parkir kantor Samsat Kota Tasikmalaya, dan jelas ada papan bertuliskan PARKIR GRATIS di jalur masuk area parkir itu. (Dok. Pribadi)"][/caption]

Selain tidak pas ketika jok saya tutup kembali, saya pun melihat seorang berpakaian seragam satpam modar-mandir di sekitar area parkir. Ada perasaan tenang, dan dalam hati saya berdoa: Semoga tidak terjadi apa-apa. Apalagi urusan mengambil nomor polisi saya pikir tidak akan makan waktu lama. Maka helm pun saya cantolkan pada kaca spion.

Memang betul. Kebetulan juga mungkin, di tempat pengambilan TNKB tidak banyak orang yang antri. Dan pas saya masuk, mendapat antrian kedua. Alhamdulillah. Eh, tapi ternyata harus menunggu juga. Nomor polisi itu harus dicetak dulu. Kemudian dicat sesuai jenis kendaraannya. Maksud saya kendaraan untuk umum,  untuk instansi pemerintah, dan pribadi ‘kan berbeda-beda.

Sekitar sepuluh menit, TNKB pun sudah selesai. Dengan cat yang masih basah, oleh petugas langsung diserahkan pada saya. Karena di belakang masih ada beberapa orang yang antri. Apa boleh buat. Sambil keluar nomor polisi saya angin-anginkan biar segera kering.

Setibanya di area parkir, benar juga catnya sudah agak kering. Lalu saya masukan ke dalam bagasi. Ketika akan mengenakan helm, petugas satpam tadi menghampiri. Dengan lagak sok akrab, satpam itu menegur saya, “Gimana sudah beres ?”  saya hanya mengangguk.  Lalu ketika sepeda motor saya hidupkan, satpam itu membantu dengan menarik bagian belakang sepeda motor.

Kemudian waktu posisi sepeda motor sudah siap melaju, satpam itu mendekati saya dari arah samping. “Parkirnya,” katanya dengan tangan seperti meminta. Sesaat saya tercenung. Bisa jadi dia minta uang parkir. Lho, bukankah di pintu masuk area parkir ada papan yang bertuliskan: PARKIR GRATIS.  Bahkan papan yang betuliskan serupa, saya lihat juga di area parkir kendaraan roda empat.  Apa pula satpam ini ?

Sebetulnya dalam hati muncul niat untuk bertanya. Tapi muncul pula perasaan nggak enak. Apalagi saya pun tadi melihat orang lain sebelumnya memberikan uang pada satpam itu sebelum keluar dari area parkir. Dan ahirnya saya merogoh kantong celana. Untung ada uang lembaran Rp 2 ribu. Tanpa bicara uang itu pun  saya berikan pada Sang satpam.

Sambil keluar dari area parkir, dalam hati saya bertanya-tanya. Katanya parkir gratis, tapi mengapa diminta bayar juga ? Aneh. Dan jika dari pemilik ratusan sepeda motor yang di parkir di sana dipungut per orangnya Rp 2 ribu, pendapatan satpam itu perharinya lumayan besar juga. Belum lagi dari kendaraan roda empat. Dalam satu bulan pendapatan satpam itu kemungkinan bisa mencapai angka jutaan.

[caption id="attachment_331954" align="aligncenter" width="300" caption="Kantor Samsat Kota Tasikmalaya di Jalan Ir. H. Juanda, kota Tasikmalaya (Dok. Pribadi)"]

14145846671823968913
14145846671823968913
[/caption]

Apa kepala kantor Samsat tahu kelakuan satpam yang sekaligus jadi juru parkir itu ? Tampaknya  para petugas polisi di kantor Samsat pun mengetahuinya, karena saya lihat di sekitar banyak yang berseragam polantas berkeliaran . Jangan-jangan uang parkir itu pun disetor juga pada petugas yang jadi atasan Sang satpam... ***

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun