Sementara pertimbangan pemerintah dalam pelonggaran peraturan tersebut adalah selain telah banyaknya masyarakat yang telah melaksanakan vaksinasi lengkap, kondisi Covid-19 yang dari hari ke hari terus melandai, juga berdasarkan masukan dari para epidemiologi.
Sehingga dengan demikian, even balapan MotoGP di sirkuit Mandalika yang akan digelar 20 Maret nanti, maupun gelaran turnamen sepak bola Liga 1 yang tengah berlangsung di Bali, sudah dipastikan akan kembali diserbu penonton, dan tidak hanya menonton lewat siaran langsung dari televisi saja.
Akan tetapi, di tengah euforia ini pula muncul perasaan skeptis, yang dibarengi kekhawatiran munculnya kasus positif Sebagaimana yang pernah terjadi dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua tahun 2021 kemarin. Betapa banyak atlet maupun penonton yang positif terpapar pandemi Covid-19 saat itu.
Bahkan berdasarkan data Satgas Covid-19 sendiri, per 8 Maret kemarin tercatat 30.148 kasus baru, naik tinggi dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 21.380.
Sehingga dengan demikian kita tidak boleh terjebak dalam euforia ini. Demikian juga pemerintah jangan sampai berdiri di atas dua posisi yang saling bertolak belakang.
Bagaimanapun bangkit dari keterpurukan adalah suatu keniscayaan. Terlebih lagi dengan agenda pembangunan yang harus diselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan, maupun hutang luar negeri yang semakin besar.
Akan tetapi faktor nyawa manusia pun jangan dijadikan sebagai tumbal. Kerumunan penonton di sirkuit Mandalika, maupun di stadion sepakbola yang menggelar Liga 1 jangan sampai memakan korban.
Oleh karena itu, pemerintah perlu untuk tetap bersikap tegas dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Jangan sampai ada pembiaran terhadap masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan dalam kerumunan, maupun yang tengah melakukan perjalanan. Aturan harus ditegakkan. Jangan tebang pilih dan ada rasa sungkan.
Sebaliknya masyarakat sendiri tidak perlu terlalu berlebih-lebihan menyambut pelonggaran ini. Paling tidak jangan pernah lengah, dan mengabaikan segala ketentuan yang berlaku dalam masa pandemi Covid-19 ini.
Pilihannya hanya satu. Kalau ingin melakukan perjalanan, atau masuk ke dalam kerumunan, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.