Seorang ustadz keturunan negeri Yaman, bernama Khalid Basalamah, belakangan ini tengah menjadi perbincangan. Hal ini terjadi, lantaran pernyataannya bahwa wayang harus dimusnahkan.
Sebelumnya viral ceramah Ustaz Dr Khalid Basalamah Lc MA yang menjawab pertanyaan dari jamaah kajiannya tentang hukum wayang.Â
Ia mengungkap permainan wayang dilarang dalam ajaran agama Islam. Meski demikian, ulama lulusan Arab Saudi itu menyebut kesenian wayang tetap bisa dikenang sebagai tradisi peninggalan nenek moyang.Â
"Kalau memang ini (wayang) peninggalan nenek moyang kita, mungkin kita bisa kenang dulu, oh ini tradisi orang dulu seperti ini. Tapi kan bukan berarti itu harus dilakukan, sementara dalam Islam dilarang. Harusnya kita tinggalkan."Â
"Kalau masalah tobat, ya tobat nasuha. Kalau dia punya (wayang) lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata dihilangkan," katanya.
Ujaran dakwah ustadz yang selama ini bertempat tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan, ini dianggap sebagai suatu sikap yang kontroversial. Bahkan tak sedikit netizen di platform media sosial Twitter dan Facebook yang menuduhnya sebagai upaya untuk menghancurkan budaya asli Indonesia, dan menggantinya dengan budaya nenek moyang yang bersangkutan yang berasal dari jazirah Arabia.
Demikian juga dengan beberapa tokoh cendekiawan Muslim terkemuka di Indonesia ini memberikan tanggapannya atas viralnya pernyataan ustadz yang satu ini.Â
Sebagaimana tanggapan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, bahwa ucapan Khalid Basalamah tersebut menunjukkan dangkalnya pemahaman terhadap budaya Indonesia salah satunya adalah kesenian wayang.
Sehingga, menurutnya kesenian wayang sendiri seyogyanya perlu dipopulerkan untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia ke depannya. "Sekarang ini, kesenian yang berbasis dan mengakar di masyarakat justru perlu dipopulerkan sebagai bagian dari pelestarian budaya bangsa," tutur dia.
Begitu juga dengan sikap Menko Polhukam, Mahfud MD, yang juga dikenal sebagai seorang cendekiawan Muslim terkemuka dari kalangan Nahdliyyin, dalam cuitannya di Twitter, menyebut bahwa tidak jarang, setelah salat malam beliau mengambil waktu untuk menikmati lagu-lagu dan nonton wayang lewat Youtube. Misalnya mendengar lagu-lagunya Los Marenos dan nonton rekaman wayangnya Ki Enthus Susmono.