Entahlah. Yang jelas parpol yang pertama kali ikut Pemilu legislatif tahun 2004 itu, secara mengejutkan langsung mendapatkan 57 kursi di DPR RI.
Bahkan dalam Pilpres tahun itu juga, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla berhasil meraih kemenangan dengan mengalahkan pesaingnya. Di antaranya pasangan Megawati-Prabowo.
Sebagai partai penguasa, dalam Pemilu 2009 parpol berlogo mercy dengan corak warna mayoritas biru itu mendapatkan 150 kursi di DPR, dan pasangan SBY-Budiono tampil memenangkan pemilihan presiden.Â
Seperti Buah yang Matang Sebelum Waktunya
Akan tetapi entah kenapa, entah punya watak kagetan, entah lantaran aji mumpung, tiba-tiba saja beberapa kadernya yang dimotori bendahara umum DPP PD, M. Nazaruddin, tersangkut kasus korupsi Wisma atlet Sea Games 2011.
Bahkan saat itu, Nazaruddin sampai menjadi buruan polisi yang melibatkan Interpol. Lantaran mencoba kabur sampai ke Kolumbia, Amerika Selatan.
Dari kasus itu juga akhirnya merembet dengan terbongkarnya kasus korupsi Hambalang yang menyeret Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, dan yang lainnya.
Dampaknya pun langsung dibuktikan dengan perolehan kursi di DPR yang melorot menjadi hanya 61 kursi saja pada pemilu legislatif 2014.
Apa lagi dalam Pemilu 2019, partai yang menghantarkan SBY berkuasa selama dua periode ini cuma mendapatkan 54 kursi saja di DPR.
Walakin dengan kondisi yang memprihatinkan itu - sebagaimana yang sering diucapkan SBY, bukannya melakukan instrospeksi diri. Sebaliknya justru malah menyalahkan pihak lain yang belum jelas benar tidaknya.
Sehingga publik pun menilai, kalau parpol yang satu ini seperti buah yang matang sebelum waktunya. Dengan kata lain, matang yang dipaksakan.