Bagi sebagian besar bawahan, apabila suatu ketika diberi tugas oleh atasan untuk mengerjakan suatu tugas yang bukan bidang pekerjaan rutinnya, dengan kata lain pekerjaan yang sama sekali sesuatu yang baru, bisa jadi akan muncul dilema. Bahkan perang batin yang tak terhingga.
Apakah akan mampu mengerjakannya sesuai yang diinginkan atasan, atau tidak. Apakah perintah itu merupakan sebuah ujian untuk meningkatkan karir, atau malah justru sebaliknya untuk mencari alasan untuk memecatnya?
Sebagaimana juga yang pernah saya alami beberapa puluh tahun lalu. Ketika sedang meniti karir sebagai seorang wartawan.
Begini kisahnya.
Suatu ketika, di saat rehat setelah menyerahkan naskah berita kepada editor, pesuruh kantor menghampiri saya dengan tergopoh-gopoh.
"Ada apa, Kang?"
"Bapak Pemred meminta untuk datang ke ruangannya."
Sebagai seorang bawahan, mendapat panggilan dari atasan dengan tiba-tiba, dan tanpa tahu apa maksudnya tentu saja beragam pertanyaan pun langsung bermunculan di dalam hati. Bahkan sampai kepikiran juga, jangan-jangan saya telah berbuat kesalahan di dalam pekerjaan. Ya, siapa tahu ada sumber berita yang komplain, misalnya.
Tanpa terasa, langkah kaki saya sudah sampai di depan pintu ruang kerja pimpinan redaksi. Daun pintu pun langsung saya ketuk.
"Masuk!" kata beliau dari dalam.