Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Di Sini Kami Masih Bisa Menunaikan Shalat Ied Berjamaah

24 Mei 2020   09:16 Diperbarui: 24 Mei 2020   09:23 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersiap menunaikan shalat Ied Berjamaah (dokpri)

Suasana Iedul Fitri sekarang ini, di kampung kami, sepertinya masih berlangsung normal sebagaimana biasanya. Shalat sunah Ied pun masih dilakukan secara berjamaah.

Wajah-wajah jamaah, yang hampir semuanya warga kampung kami, terlihat memancarkan kebahagiaan menyambut tibanya perayaan hari Kemenangan ini.

Hanya saja mungkin sedikit yang tampaknya berbeda. Beberapa orang di antaranya, termasuk saya sendiri, tetap menerapkan protokol kesehatan - sebagaimana yang telah ditetapkan. Menjaga jarak, atau Physical distancing, dan tetap mengenakan masker.

Bagaimanapun demi mengantisipasi yang tak dikehendaki, sudah seharusnya dilakukan dengan kesadaran diri sendiri.

Memang sebagian besar jamaah memandang kami yang mengikuti protokol kesehatan, sebagian ada yang menatap dengan sorot mata keheranan, dan yang lainnya terkesan memendam kegelian, tapi tak sedikit dari mereka yang sudah mafhum juga. 

Malahan di antaranya ada yang berterus terang kalau dirinya pun ingin mengenakan masker seperti kami. Hanya saja tidak memilikinya, karena di warung yang ada di kampung kami tak satupun yang menyediakannya.

Selain itu, yang membuat saya prihatin, ketika menyaksikan sebagian besar jamaah, ketika duduk, dan saat menunaikan shalat masih tampak berdekatan. Malahan bisa dikatakan berdesak-desakan.

Begitu juga ketika khatib selesai membacakan khotbahnya, sebagian besar warga langsung berebut menuju ke depan. Sebagaimana biasanya, mereka ingin menjadi yang pertama untuk ber-mushaafahah, atau bersalam-salaman.

Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri, saat ini. Betapa warga kampung kami masih tampak belum memiliki kesadaran terhadap bahaya yang tak kasat mata, dan terbukti  selalu mengintai dan mengancam siapapun juga.

Hanya saja pihak otoritas pengurus DKM, maupun Ketua RW sama sekali tidak terdengar memberikan peringatan, ataupun menghimbau jamaah agar patuh terhadap protokol kesehatan. 

Entah kenapa. Entah karena lupa dengan yang terus-menerus disampaikan di berbagai media, entah memang karena masih merasa percaya diri lantaran kampung kami masih aman, dan masih berada di zona hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun