"Berderma, atau bersedekah, yakni membagi rejeki yang kita miliki kepada orang lain, terutama kepada yang membutuhkannya, utamanya lagi kepada sesama yang strata hidupnya termasuk kaum dhuafa, hukumnya adalah wajib bagi setiap umat Islam.
Demikian diperintahkan Allah SWT. dalam kitab suci Al Quran.
Tapi lebih lanjut dijelaskan, bahwa bila seseorang memberikan sebagian hartanya, orang lain jangan sampai mengetahuinya. Bahkan sampai-sampai ketika tangan kanan memberi, maka tangan yang kiri tidak perlu mengetahuinya.
Kenapa demikian?Â
Semua itu untuk menghindarkan diri si pemberi agar tidak timbul sikap riya, sok, angkuh bin sombong dalam hatinya yang justru malah akan menjerumuskannya ke dalam kehinaan.Â
Lantaran sikap sombong, dan takabur, adalah sifat dan perbuatan yang dimiliki syaitan, yang notabene merupakan musuh manusia. Maka apabila berbagi sebagian hartanya dengan disertai seperti itu, bisa juga disebut sebagai orang yang mengingkari nikmat yang diberikan Allah SWT."
Begitu di antaranya khotbah Jumat  yang disampaikan khatib di masjid kampung kami pada siang hari tadi.
Akan tetapi, fenomena yang terjadi sekarang ini, justru malah sebaliknya. Orang yang berbagi sebagian rejekinya, sepertinya tidak akan lengkap niat berbaginya kalau tidak diketahui publik seantero negeri.
Mereka, di antaranya para konglomerat, pejabat, wakil rakyat, selebritas, bahkan yang baru saja mendapat predikat OKB, atau orang kaya baru, kalau tidak sampai diekspos di media arusutama, maka melalui video di saat membagi hartanya, sudah tak heran lagi bila diunggahnya di setiap media sosial yang diikutinya.
Kemudian pemirsa, pembaca, atau juga follower di medsos pun akan berdecak kagum, seraya nemberikan puja-puji yang jian melambungkan keangkuhannya hingga melewati langit ketujuhnya.
Hanya itukah yang mereka cari? Terlepas dari dalih untuk memberi contoh bagi sesama yang punya harta berlebih, dan masih punya watak kikir enggan berbagi, sepertinya tetap saja cara berbagi dengan diekspos seperti itu kemungkinan besar akan kehilangan pahala yang dijanjikanNya.