Sungguh. Selama ini selalu saja saya merasa sulit untuk mengendalikan diri. Seringkali sifat sombong, mudah tersinggung, dan takabur sepertinya enggan untuk dikubur. Demikian juga dengan sifat kekanak-kanakan, yang membuat saya kerapkali berlari dari pertanggungjawaban dalam menghadapi suatu permasalahan, kemudian berganti oleh keputusasaan, atau terkadang dengan ledakan amarah yang memalukan, merupakan sikap saya yang bisa jadi menghalangi diri ini untuk menuju perubahan ke arah kebaikan.
Maka dengan masih diberikannya usia hingga bulan Ramadahan ini pula, kiranya saya berharap akan mampu merubah segala sikap buruk yang melekat pada diri ini, dengan menunaikan segala perintah dan segala yang dilarangNya, baik berupa yang berhubungan langsung dengan Allah yang mahakuasa, maupun dengan sesama makhluk ciptaanNya.
Dimensi keseimbangan hubungan secara horizontal dan vertikal memang harus tetap dijaga dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana ditetapkan dalam perintahNya.Â
Hanya saja bisa jadi di tengah situasi darurat akibat pandemi virus corona sekarang ini, sudah pasti banyak perbedaan dengan keadaan sebelumnya. Termasuk dalam membina hubungan dengan Tuhan maha pencipta maupun dengan sesama.Â
Hal baru yang terjadi sekarang ini pun boleh jadi akan menjadikan suatu kesulitan dalam menjalaninya.Â
Namun dengan sabar dan ikhlas juga, saya pun harus mampu melaksakan semuanya.Â
Apa boleh buat, kalau boleh diamsalkan, mungkin inilah momen serupa perang yang lebih besar dari bharatayudha yang harus saya lakoni sekarang ini.Â
Selain dalam  situasi dan kondisi yang penuh dengan kesulitan hidup, tantangannya pun harus mampu mengalahkan kejumudan yang selalu saja menjadi penghalang menuju jalan yang penuh kebaikan dan keberkahan. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H