Entahlah. Memang begitu banyak pertanyaan yang muncul, tapi kalau dipikir lagi bisa jadi hanyalah akan memperpanjang masalah saja. Tokh pada ahirnya watak pejabat di negeri ini begitu pandainya berkelit, menghindar dari permasalahan.
Sebagaimana dikatakan Muhadjir Efendy setelah masalah perkawinan lintas ekonomi ini menghebohkan, bahwa apa yang dikatakannya tersebut hanyalah merupakan pendapat pribadi semata. Demikian juga dengan soal permintaannya kepada Menteri agama agar hal itu dijadikan fatwa, Menko PMK pun berargumentasi, bahwa yang namanya fatwa mau dilaksanakan boleh, tidak pun boleh juga.
Itulah masalahnya. Sementara dampak dari yang diucapkannya, sama sekali tidak terpikirkan tampaknya. Atawa memang begitu tugas seorang Menko PMK, membikin kehebohan yang mutunya banyak dipertanyakan.
Ah, masa sih masalah jodoh saja jadi urusan negara? ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H