Kemarin, Rabu (8/1/2020), saya menemukan nomor WA Tim Kompasiana. Secara kebetulan. Saat membaca salah satu postingannya. Di kompasiana, tentu saja.
Tetiba saya ingat perihal akun saya yang dahulu. Akun pertama kali jadi Kompasianer. Tapi sejak bulan november 2917 lalu, akun itu entah kenapa tidak dapat dibuka. Setiap kali login di sso Kompas.com, selalu saja mendapat jawaban: Akun ini sudah diblokir.
Demikian juga saat saya menghubungi pihak Admin Kompasiana via email, jawabannya disebutkan kalau saya telah membuat komentar yang melanggar ketentuan.
Padahal seingt saya, rasanya saya belum pernah memberikan komentar yang dianggap melanggar persyaratan dan ketentuan Kompas.com. Orang setua saya ini, dan punya akun sudah terverifikasi, tidak baik kalau sampai bersikap macam-macam.
Oleh karena itu, saya pikir, barangkali kalau komunikasi via Whatsapp -- menanyakan kembali nasib akun saya ini, tentunya, akan sedikit santuy lah. Ya, siapa tahu, Tim Kompasiana akan wellcome juga.
Yupz. Awalnya sih Tim Kompasiana pun idem dito. Sami mawon dengan jawaban terdahulu yang saya terima via email. Tapi langsung saja saya bantah. Seperti itu tadi. Saya merasa belum pernah sekalipun berkomentar untuk suatu berita yang melanggar persyaratan dan ketentuan Kompas.com.
Sungguh. Dituduh seperti itu, saya langsung menampiknya. Karena terus terang saya sendiri suka tepo seliro. Bagaimana rasanya kalau tulisan saya dikomentari pembacanya dengan serampangan dan bersifat menyerang. Ga enak bukan?
Tapi, kalau memang demikian tak bisa dibuka lagi, ya sudahlah. Tidak apa-apa. Mungkin sudah nasib akun saya. Hanya sampai bulan november 2017 saja usianya. Tokh saya sudah punya akun lain. Meskipun harus kembali merangkak dari awal. Dan harus dianggap pendatang baru. Bukanlah persoalan serius bagi saya. Yang penting saya tetap dapat menyalurkan tulisan saya di kompasiana ini sebagaimana semula.
Tralala. Selang beberapa menit kemudian, Tim Kompasiana menghubungi saya lagi. Menyuruh saya untuk mengganti password yang dibuatkan mereka. Dan...
Terima kasih Tim Kompasiana. Semoga kebaikannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan yang mahakuasa.