Bahkan setelah selesai mengeluarkan uneg-unegnya, dan sudah kembali asyik dengan serial Indianya, saya pun buka suara.
Sebenarnya timnas kita masih termasuk bagus koq, tidak sampai kebobolan lebih banyak lagi. Padahal mereka baru beberapa hari saja dilatih Luis Milla.
Jangankan bisa menyerap ilmu yang diberikan sang pelatih secara sempurna, mampu beradaptasi dengan suasana baru pun sesungguhnyalah sudah termasuk hal yang luar biasa.
Lain halnya dengan lawan mereka. Myanmar sudah cukup lama bersama pelatihnya. Bukankah saat Piala AFF 2016 lalu saja sudah didampingi Gerd Zeise. Sehingga wajar, permainan mereka di lapangan satu tingkat di atas timnas kita.
Sehingga akan lebih baik lagi jika kita membiarkan Luis Milla bekerja sesuai caranya. Malahan kalau boleh menyarankan, akan lebih baik lagi kalau anak-anak yang sudah terpilih jadi pemain timnas U-22 harus lebih lama lagi ‘dekat’ dengan Luis Milla. Sebab jika misalnya kembali ke klub asalnya, dikhawatirkan mereka akan kebingungan dengan arahan yang berbeda.
Ya, pemusatan latihan timnas U-22 sebaiknya dilakukan seperti yang  pernah dijalani oleh timnas U-19 bersama pelatih Indra Syafri beberapa waktu yang lalu. Paling tidak ketika itu timnas U-19 Korea Selatan saja bisa dikalahkan.
Karena sepak bola bukanlah makanan instan memang. Perlu waktu panjang untuk suatu proses dalam meraih kesuksesan. Sebagaimana juga ketika seseorang yang ingin merubah nasibnya. Perjalanan dari seorang yang semula tidak memiliki sedikitpun harta, dan untuk menjadi seorang yang berpredikat milyuner ‘kan butuh waktu cukup lama juga.
Nah, jika dalam satu tahun tetap tak ada perubahan, dan sama sekali tidak ada peningkatan ke arah yang diharapkan, kritik dan saran bolehlah dilayangkan pada para pengurus PSSI. Berunjukrasa juga tak bakalan ada yang melarang, asal ikut aturan yang sudah ditentukan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI