Publik sontak terperangah dengan pengakuan Antasari Azhar, mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), siapa dalang di balik kasus pembunuhan yang membuat dirinya harus dijebloskan ke dalam penjara. Telunjuk mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu langsung mengarah pada sosok Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Adapun yang menjadi sebabnya, SBY sama sekali tidak ada simpati sedikit pun selama dirinya mendekam dalam penjara. Padahal, ketika itu dirinya merupakan pejabat negara. Maka Antasari pun menduga, kemungkinan besar SBY memiliki dendam kesumat terhadap dirinya terkait sejumlah kasus yang ditangani KPK saat itu.
Beberapa bulan sebelum dia ditetapkan tersangka kasus pembunuhan, KPK menahan mantan deputi gubernur Bank Indonesia Aulia Pohan, yang merupakan besan SBY, karena dugaan korupsi.
Selain itu, Antasari Azhar membeberkan, yang menguatkan dugaan atas sikap SBY terhadap dirinya, sebelum muncul kasus yang menjeratnya, ketika itu dirinya selaku pimpinan KPK baru saja menulis surat kepada BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) agar BPK melakukan audit investigasi terhadap Bank Century.
Ya, bisa jadi kasus Bank Century pun menjadi alasan kuat Antasari Azhar bila SBY merasa tersinggung, dan risih, apabila kasus tersebut dibongkar KPK. Betapa tidak, bahkan ketika itu salah seorang mantan anggota tim pengawas Century, Muhammad Misbakhun, dengan gamblangnya menyebut SBY sebagai dalang dalang dalam skandal bail out Bank Century.
Hanya saja hingga saat ini penegak hukum seakan lumpuh untuk membuktikan  kasus yang terjadi pada saat SBY berkuasa itu.  Padahal sebagaimana publik tahu, skandal Century itu telah menimbulkan kerugian negara yang begitu besar.
Begitu juga sengkarut kasus pembunuhan yang didakwakan kepada Antasari Azhar sendiri, hingga saat ini masih menyisakan tanda tanya besar di benak masyarakat.
Akan tetapi, dengan buka suaranya mantan Ketua KPK ini, paling tidak publik akan ikut mengarahkan tatapannya kepada penghuni istana puri Cikeas. Dan bisa jadi akan muncul juga bermacam dugaan setelahnya, baik itu yang memang benar berupa fakta, atawa juga hoax sekalipun.
Secara sosial, masyarakat begitu mudah menjatuhkan vonis, dari pada hakim di pengadilan. Sehingga supaya tidak terjadi kegaduhan, alangkah baiknya Presiden keenam ini buka suara untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan yang dilontarkan Ashari Azhar ini.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H