[caption caption="Ilustrasi"][/caption]
Menjelang senja yang basah usai hujan sepanjang sore tadi, sepasang suami istri sedang menikmati teh hangat sambil menanti tibanya malam hari, di teras belakang rumah mereka.
“Sepertinya kamu tidak pernah merindukan cucu kita yang di Jakarta, ya ?!” kata istrinya seraya membetulkan letak kacamatanya.
“Ah, siapa bilang ? Justru saking rindunya aku tidak lagi bisa menulis seperti biasanya.”
“Lalu apa saja yang dikerjakan saban malam di kamar kerja ?”
“Paling hanya membaca. Dan kalau tidak, mengikuti berita dari media online. Itu saja.”
“Hmmm... Pantesan dua minggu ini kamu tidak pernah lagi ke bank.”
Lewat ekor matanya, istrinya melihat suaminya mengeluarkan bungkusan rokok kretek dari saku jaketnya.
“Pantesan batuk-batuk terus. Rupanya kamu belum juga berhenti...”
Seperti maling yang tertangkap basah, suaminya buru-buru memasukan lagi bungkusan rokok kreteknya. Tapi terlambat. Istrinya berdiri, lalu mendekatinya seraya tangannya merogoh saku jaket suaminya. Bungkusan rokok itu kemudian dilemparkannya ke halaman yang masih tergenang air hujan.
***