Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendadak Ramadhan

9 Juli 2015   21:21 Diperbarui: 9 Juli 2015   21:21 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam satu dua dekade ini, setiap tibanya bulan Ramdhan, di Indonesia ini selalu saja tampak ada yang berbeda dari biasanya. Yang paling jelas, dan bisa jadi pula paling menonjol dari yang lain, adalah acara di layar kaca berikut para seleb yang mengisi acara, berikut segala pernak-perniknya.

Sungguh. Setiap hari, mulai dari saat sahur hingga selesai berbuka puasa, dapat kita saksikan hampir semua stasiun televisi menayangkan acara yang dikemas secara langsung berkait dengan ibadat yang sedang dilaksanakan umat Islam, seperti misalnya tausiyah dari para ‘alim dan ustaz, juga dalam bentuk hiburan – ini tampaknya yang paling menonjol, seperti misalnya acara lawakan mulai dari yang menggelitik sampai menyebalkan, tayangan sinetron yang juga bernafaskan Islami, yang tak lupa diselingi dengan acara kuis untuk menambah daya tarik, dan menaikkanrating acara itu sendiri, tentu saja.

Menariknya lagi dari tayangan di layar kaca itu, adalah penampilan para host berikut para bintang tamunya, dapat kita saksikan sungguh berubah dari biasanya. Di bulan Ramadhan ini, para seleb itu jika yang prianya mengenakan busana mulai dari baju koko dan berpeci hingga ada juga yang memakai sorban iang dililitkan di lehernya. Sementara seleb perempuan, bila di hari-hari biasanya berbusana ketat, minim, dan seksi, maka di bulan Ramadhan mereka tak lepas dari hijab dan gaun terusan yang meskipun masih gemerlap tetapi tampak anggun, dan terkadang mengundang decak kagum. Betapa seorang yang biasanya mengumbar aurat memamerkan keseksian tubuhnya yang acapkali membangkitkan syahwat kaum lelaki yang memiliki libido tinggi, di bulan Ramadhan ini begitu berubah secara total. Malahan meskipun dengan terbata-bata, sesekali merekapun melafalkan ayat-ayat Al Qur’an.

Sekilas fenomena itu merupakan sesuatu yang bagus tampaknya. Para seleb yang dianggap kental dengan dunia gemerlap, dan terkadang perilakunya acapkali penuh kontroversi, kalau pun tidak dikatakan bertentangan dengan perintah Tuhan, lebih tepatnya lagi sebagaimana yang sering diucapkan para ustaz, yakni meskipun bergelimang bintang kemasyhuran tetapi kental dengan kemaksiatan, di bulan Ramadhan ini para seleb itu seakan mendapatkan hidayah dan rahmat dari yang mahakuasa.

Hanya saja yang menjadi persoalan, bila Ramadhan usai, dan hari raya Iedul Fitri telah lewat, para seleb itu kembali lagi ke habitatnya semula. Di layar kaca akan tampak terlihat seleb yang di bulan Ramadhan berbusana muslimah, kali ini kembali lagi dengan busana ketat nan memamerkan keseksian tubuhnya. Jangan ditanya lagi perihal tingkah dan kata-kata yang diucapkannya. Begitu seronok dan tak pantas didengar bocah di bawah lima tahun yang begitu mudahnya meniru segala yang dilihat dan didengarnya.

Begitulah. Di negeri ini melakukan kegiatan ritual keagamaan, hususnya agama Islam sepertinya gebyarnya hanya terjadi di bulan Ramadhan saja. Sebagaimana yang dilakukan para pesohor itu. Bisa jadi kitapun demikian adanya. Shalat berjamaah di masjid, membaca Al Qur’an sampai berulang kali khatam, bersedekah kepada sesama yang kehidupannya disebut kaum dhuafa, dan melakukan segala kebaikan maupun kebajikan lainnya, hanya dilakukan di bulan Ramadhan belaka. Selanjutnya di bulan lainnya, kegiatan itupun berubah kembali dengan rutinitas sebagaimana biasanya: memanipulasi angka, menipu sesama, dan menggarong duit negara... ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun