Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Janda Muda yang Diperdaya Cinta

31 Maret 2013   22:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:56 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ayah dan Ibu Ros sangat bahagia ketika melihat anaknya sekarang ini tampak tidak murung lagi. Belakangan wajah Ros selalu kelihatan cerah memang. Bak langit tanpa digelayuti awan hitam yang biasanya sebagai pertanda akan turun hujan. Tidak. Ros tidak bersedih lagi. Tidak seperti usai diceraikan suaminya tiga bulan lalu. Cintanya telah dikhianati suaminya ketika itu. Ros melihat langsung suaminya berselingkuh dengan janda tetangga sebelah. Betapa sakitnya hati Ros. Semakin sakit lagi bila suaminya lebih memilih janda itu, dan menceraikan Ros yang telah memberinya seorang anak balita. Ros dengan anaknya kembali ke rumah orang tuanya di kampung sebelah. Dan hari-harinya dilalui dengan derai air mata kesedihan. Sudah tentu ayah dan ibunya hatinya rusuh melihat  keadaan anaknya yang satu ini. Akan tetapi keadaan itu syukurlah sudah berubah. Seorang pria lain sekarang sudah hadir di hati Ros.

Pria itu – sebut saja Asep, usianya sebaya dengan Ros. 20 tahun. Juga dari kampung sebelah. Masih lajang lagi. Dan di mata ayah-ibu Ros, Asep sepertinya bersungguh-sungguh untuk memperistri Ros. Meskipun Asep tahu status Ros sudah tidak gadis lagi juga. Bahkan kepada anak Ros, Asep begitu perhatian. Setiap datang bertandang ke rumahnya, Asep tak lupa membawakan sesuatu untuk anak Ros.

Melihat sikap Asep yang demikian telaten dan perhatian kepada anaknya, Ros semakin yakin dengan cinta Asep kepada dirinya. Sehingga Ros pun tidak sungkan-sungkan lagi untuk melulusan permintaan Asep untuk tidur bersamanya. Seperti yang biasa dilakukan Ros bersma mantan suaminya saat bersama dulu. Apalagi  di musim hujan begini. Cuaca dingin membuat Ros kembali membutuhkan pelukan hangat seorang pria.

Hanya saja waktu Ros meminta Asep untuk segera menikahinya, lelaki itu mengajak Ros untuk bersama-sama mencari biaya tambahan untuk pesta pernikahan. “Aku ‘kan masih bujangan. Ingin dong pernikahanku denganmu dimeriahkan  dengan pesta,” kata Asep ketika itu.

Seperti pengakuan Asep selama ini, dirinya bekerja di sebuah pabrik kerupuk di kota Bandung. Dan Asep menawarkan kepada Ros untuk bekerja sebagai babby sitter. Kebetulan tetangga dekat pabrik kerupuk tempatnya bekerja membutuhkan seorang pengasuh anak. Ros pun setuju. Apalagi kata Asep gajinya lumayan besar. Kalau beberapa bulan saja Ros bekerja, maka uang untuk pesta pernikahan dapat dikumpulkan. Perkara anaknya yang masih balita, ibunya pasti bersedia untuk mengasuhnya selama Ros bekerja di Bandung.

Maka pada suatu hari Ros dan Asep berangkat dari kampungnya menuju kota Bandung. Akan tetapi selang satu bulan kemudian, ayahnya menerima telpon dari Ros. Melalui HP-nya Ros menceritakan bahwa dirinya saat ini berada di sebuah kota di di Kalimantan Barat. Dan sehari setelah meninggalkan kampungnya, Asep bukannya membawa Ros ke Bandung, melainkan ke kota Garut. Di kota Garut ini Asep menyerahkan Ros pada seorang perempuansetengah baya. Kemudian oleh perempuan yang oleh Asep dipanggil Mami itu, Ros diserahkan pada seseorang yang kemudian membawanya ke Kalimantan Barat.

Selanjutnya Ros mengatakan dirinya memang bekerja di Kalimantan Barat itu. Pada awalnya sebagai pelayan di kafe. Akan tetapi selanjutnya Ros harus menemani ‘tidur’ para tamu yang membutuhkannya. Ros pun sadar. Dirinya sudah masuk perangkap dunia ‘hitam’. Hatinya memberontak. Dan saat ada kesempatan, Ros berlari mencari kantor polisi. Lalu dia pun melaporkan kejadian yang dialaminya. Pihak kepolisian setempat kemudian menghubungi Polres Tasikmalaya. Dan selanjutnya Polres Tasikmalaya menghubungi ayah Ros.

Tak lama kemudian Asep dapat dibekuk pihak kepolisian. Dari pengakuannya di depan penyidik, Ros telah dijual kepada Mami yang di Garut senilai Rp 9 juta. Lalu uang itu digunakan Asep untuk berfoya-foya...

Semoga dari kisah yang terjadi beberapa bulan lalu ini, para orang tua, dan kaum perempuan agar berhati-hati bila mencintai seorang pria. Jangan lekas percaya dengan rayuan ‘gombal’-nya. Jangan sampai mengalami kejadian diperdaya seperti Ros ini, jadi korban trafficking oleh pria yang berpura-pura mencintainya. Untungnya Ros masih mampu menyelamatkan diri dengan melaporkannya pada pihak kepolisian.

Semoga. ***

- Nama dalam kejadian ini oleh penulis disamarkan demi kebaikan semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun