DI penghujung 2012 kemarin, PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) melaporkan rekening gendut milik 18 anggota Badan anggaran DPR ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Dari 18 rekening itu ada yang akumulasi nilai transaksinya mencapai ratusan milyar rupiah.
Masalah ini merupakan salah satu tantangan, dan program kerja KPK di 2013 ini untuk dituntaskan. Supaya jelas, dan terang-benderang. Apakah asal-usul rekening itu terindikasi dengan korupsi, atau tidak. Karena bagaimana pun akan semakin membuat rakyat dapat membedakan, partai politik mana paling korup, suka korup, sedikit korup, dan yang bersih dari korupsi rasa-rasanya kita sendiri pesimis adanya.
Betapa tidak. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Itu tidak dapat ditampik begitu saja. Rasa-rasanya omongan sejarawan Inggris tempo doeloe, Lord Acton pun masih berlaku hingga sekarang. Power tends corrupt (Kekuasaan cenderung disalahgunakan).
Meskipun secara teori anggota Dewan adalah mereka yang mewakili seluruh rakyat di negeri ini, tapi di dalam praktiknya disinyalir lebih mengutamakan kepentingan dirinya sendiri dan golongannya. Buktinya Angelina Sondakh, La Ode Nurhayati, Zulkarnaren Djabbar, dan masih banyak yang lainnya dijadikan tersangka oleh KPK.
Maka dengan terbongkarnya kasus korupsi yang membelit anggota Dewan di Senayan tersebut, di 2014 mendatang rakyat pun tidak akan salah pilih lagi. Dan tidak akan lagi terjebak oleh rayuan gombal mereka yang akan melakukan penyelewengan kekuasaan di masa mendatang.
Akan tetapi di sisi lain terselip pesimistis akan terbongkarnya masalah itu. Kita tentu ingat dengan gonjang-ganjing rekening gendut di tubuh perwira tinggi Polri beberapa waktu lalu. Sampai detik ini kasus tersebut tidak pernah jelas ahir ceritanya. Malahan terkesan dipeti-eskan. Dan yang muncul kemudian, adalah hebohnya perseteruan KPK dan Polri dalam kasus yang menyangkut korupsi di tubuh lembaga pimpinan Timur Pradopo ini.
Demikian juga halnya dengan DPR sendiri, seringkali diberitakan memojokkan KPK. Bahkan terkesan berniat untuk mengebirinya. Bisa jadi hal ini terjadi akibat maraknya penyelewengan uang negara di tubuh lembaga wakil rakyat tersebut. Sehingga dengan segala cara, kemungkinan besar akan berusaha menghalangi untuk dibongkarnya perkara rekening gendut itu. ***
Gegerbeas, 02/01/2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H