Mohon tunggu...
Arsita DwiYuliana
Arsita DwiYuliana Mohon Tunggu... Lainnya - belum

hobi cerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Rasulan: Menjaga Keaslian Budaya Kalurahan Wareng

10 Juni 2024   12:46 Diperbarui: 10 Juni 2024   13:56 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
By Arsita Juni,03,2024

Tradisi Rasulan di Kalurahan Wareng dihadiri oleh ribuan warga dari enam padukuhan se-Kalaruhan Wareng, yakni Padukuhan Singkar 1, Singkar 2, Wareng 1, Wareng 2, Wareng 3, dan Padukuhan Wareng 4 di Balai Kalurahan. Tradisi ini mengangkat tema “Guyub Rukun Bangun Desa”, yang menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan dalam membangun desa yang lebih baik.

Puncak acara tradisi rasulan ini digelar pada Senin (3/6/2024) adapun rangkaian acara rasulan atau bersih desa dimulai sejak empat hari yang lalu. “Rangkaian Tradisi rasulan ini kami mulai sejak Kamis 30 Mei 2024 dan puncaknya pada hari Senin 03 Juni 2024,”ungkap Ari Wibowo sebagai kepala Kalurahan Wareng.

Bupati Gunungkidul, H. Sunaryanta, hadir langsung dalam acara tradisi tersebut dan memberikan pesan penting tentang pentingnya melestarikan adat dan budaya yang ada di Kalurahan Wareng, termasuk tradisi rasulan. "Kita harus terus berusaha melestarikan adat dan budaya yang ada, termasuk Rasulan, agar keasliannya tetap terjaga hingga generasi berikutnya," ujar Bupati Gunungkidul.

Selain itu, acara dalam tradisi rasulan juga diisi dengan berbagai hiburan dan seni tradisi setempat, seperti Gejlok Lesung, Reog, Kesenian Karawitan, Jathilan Pranjono Seto, Tari Ledek dan kreasi anak muda karang taruna Kalurahan Wareng. Di akhir acara tradisi, ada pentas wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Hening Sudarsono, yang menjadi simbol kekhasan budaya Kalurahan Wareng.

Lurah Ari Wibawa menekankan bahwa tradisi rasulan ini bukan hanya sekedar acara hiburan, tetapi juga merupakan sarana untuk mempersatukan masyarakat dan menjaga nilai-nilai budaya yang ada. "Acara seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai budaya kita tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan tetap terjaga keasliannya di tengah era digital ini." jelas Lurah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun