Mohon tunggu...
SEPUTAR INDONESIA
SEPUTAR INDONESIA Mohon Tunggu... Editor - Semua Untuk Indonesia

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ledakan Bom Ikan di Tangannya Diduga Menjadi Pencabut Nyawa Seorang Nelayan

13 September 2011   11:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:00 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga hari ke 5  Selasa  (13/09) kejadian laut di kawasan Nasional  Takabonerate Selayar , yakni meledaknya sebuah bom ikan sebelum dilemparkan ke laut  oleh H.C seorang nelayan yang memang dikenal sebagai pelempar bom ikan handal dari kawasan ini. Dari  penuturan seorang nara sumber yang ketakutan saat di mintai komentardan meminta namanya tidak di sebut atau ditulis membenarkan kebenaran kejadian tersebut, selanjutnya menjelaskan bahwa bila ada kejadian seperti itu, sekampung di tarupa akan tutup mulut dan memilih diam. Malah  setelah kejadian  yang  di duga kuat telah menewaskan H.C, seluruh keluarganya hengkang dari Pulau Tarupa, sementara semua  rekan kerja H.C juga hilang entah kemana.

Lebih lanjut sumber menjelaskan , bahwa selain berani memainkan bahan peledak dengan  sejumlah keahlian menentukan jenis ikan yang dijadikan  target sesuai pesanan para pembeli ikan yang menyiapkan kapal es kapasitas ton  kecil legkap dengan gold storage manual alias es balok kikis, HC juga dikenal mampu memperkirakan jumlah bahan peledak dan jumlah ikan yang berada di bawah air laut dengan kedalaman rata rata 5  s/d  15 meter, sehingga bahan peledak dibuat bertingkat tingkat besarnya. Besarnya bahan pembuatan juga menjadi ukuran kapasitas dan daya ledak. Biasanya dibuat dari botol kecil hingga botol besar malah ada juga ukuran jumbo dengan menggunakan catu daya aki kering sebagai pemantik sumbu ledak. Jenis ini biasa di sebut SUMBU KONTAK . Keahlian ini juga dibarengi dengan luasnya jaringan kerja HC dalam operasinya dikawasan Takabonerate selama berupuluh tahun, khususnya di woilayah perairan pulau Tarupa dan  Tinabo.  Dari keahlian dan luasnyajaringan kerja membuat H.C  menjadi salah seorang keluargaberkecukupan di pulau Tarupa kecamatan Pasilambena . Malah dari keluarga  H.C di sebut sebut sebagai keluarga yang langganan dengan tanah suci setiap tahunnya.  Boleh dibilang semua keluarga H.C mengenali pekerjaan sebagai pelempar bom ikan yang mampu cepat mengisi kapal es pelangganggnya. Mengenai petugas  penjaga kawasan nasional, H.C memang telah ada jatah khusus,  termasuk menyetor simpanan wajib dan simpanan sukarela bila kemudian areal operasi berada di luar kawasan atau di luar daerahnya di Pulau Tarupa.   Semuanya bukan rahasia lagi, dan sudah kewajiban bagi pemain lokal agar mentaati areal atau lokasi yang di tetapkan pada jadwal waktu dari oknum petugas daerah tersebut.

H.C kini belum di temukan setelah meledaknya sebuah bom ikan yang di duga kuattelah menjadi penyebab hilangnya H.C.  Dari penuturan sumberdengan sedikit berbisik dan berbahasa daerah bugis , bahwa tubuh H.C hancur berkeping keping terkena ledakan bom ikan rakitannya, saya dengar temanya sama-sama Pak yang cerita sebelum dia pergi melarikan diri" sambil berlalu dan tidak mau menambah komentarnya lagi.

Sementara itu, hingga saat ini belum ada satupun informasi resmi terkait belum ditemukanya H.C  nelayan tarupa kecamatan pasilambena . Termasuk belum adaril terkait jumlah korban bahan peledak di kawasan nasional Takabonerate dalam sepuluh tahun terakhir. Yang ada hanya cerita dan informasi dari warga pulau Jinato bahwa setiap tahunnya  lebih dari seorang nelayan tewas mengenaskan di kawasan nasional Takabonerate akibat ledakan Bom Ikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun