Saat mendengarkan teman saya memulai ceritanya  dalam sebuah kronologis dan alur cerita panjang dan lebar seorang  peserta lomba mancing yang bergembira diatas keterpurukan nama Selayar di dunia International khususnya dunia pariwisata akibat penetapan pemenang  lomba mancing oleh dewan juri  yang dianggap kontroversi dan dinilai tidak jujur oleh sebagian peserta dan panitianya, saya malah menoleh kepada seorang senior saya di dunia amatir radio karena berupaya mengulang kata yang berbunyi angka sama. Dua kosong satu satu .Dua kosong satu-satu !. Kemudian senior saya tersebut mengulang kembali kalimatnya yang sama juga dengan kalimat yang tadi di sebutnya.  Malah saya kemudian tahu dan melihat tangannya kemudian mengutak atik hp miliknya dengan mencoba mendengarkan suara dari hasil merekam hpnya tadi. terdengar dari hasil rekamannya sendiri bahwa kalimat yang di ulangnya tadi ternyata direkam di hp miliknya. Semakin penasaran akhirnya ku dekati dan bertanya kepadanya. "Bang, apa maksud kalimat tadi ?'  dengan santainya senior saya tersebut menjawab sambil berbisik bahwa Dua kosong satu satu .Dua Kosong Satu-satu itu adalah tanggal bulan dan tahun terjadinya ketidak jujuran dalam penetapan juara lomba mancing berkelas Internasional yang telah menyebabkan Selayar menjadi salah daerah yang terpaksa menjadi daerah tidak dipercaya lagi oleh dunia Internasional.  Dan perlu digaris bawahi bahwa  kalimat tersebut sebenarnya adalah  tanggal bulan dan tahun yakni  tanggal 20 bulan 11 tahun 2011 yang merupakan hari terucapnya sumpah beberapa peserta lomba mancing International Fishing Tournament di pulau Jinato Selayar tidak akan pernah lagi mengikuti kegiatan apapun di daerah Selayar  pada tahun tahun yang akan datang, ujar senior saya tersebut. Ooooooooooo......ternyata kecurangan penetapan pemenang lomba mancing berhadiah mobil dan uang ratusan juta rupiah di selayar begitu berbekas  dalam karena dewan jurinya yang tidak jujur dalam menentukan pemenang, dimana ikan pemenang ternyata adalah ikan yang telah dinyatak an diskualifikasi sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H