Mohon tunggu...
SEPUTAR INDONESIA
SEPUTAR INDONESIA Mohon Tunggu... Editor - Semua Untuk Indonesia

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Nelayan Takabonerate Dianiaya, Ketua HNSI Selayar Meradang

15 Juni 2022   17:38 Diperbarui: 15 Juni 2022   17:48 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SELAYAR - Mendapat informasi seorang nelayan Pulau Rajuni Kecamatan Takabonerate Kepulauan Selayar Sulawesi selatan mendapat perlakuan kekerasan yang mengakibatkan luka serius pada bagian kepalanya serta luka di sejumlah bagian tubuhnya terkena pukulan oknum pada Senin (13/6/2022) pagi, membuat Abd. Halim Rimamba, Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Kabupaten Kepulauan Selayar meradang dan mengaku sangat terpukul. 

"Saya sangat sakit hati menerima kabar duka tersebut, apa kesalahan nelayan sampai harus dipukuli hingga luka-luka ? saya juga bingung kenapa masih ada oknum yang ringan tangan kepada nelayan yang menurut saya adalah pahlawan pangan bagi rakyat. Kalaupun bersalah atau melakukan kesalahan, seharusnya penanganannya tidak harus dengan dianiaya, kasihan kami nelayan, tutur Halim Rimamba. 

Saya sementara mencari data lebih valid dan saya akan menelusuri siapa pelakunya. Siapapun itu saya hanya bisa bilang mereka penganiaya nelayan tersebut harus mendapat ganjaran hukum yang setimpal. Ini harus diungkap dan siapaun itu harus bertanggungjawab, tegas Mamba. 

Kalau nelayan punya salah, seyogyanya jangan dianiaya, lalu ditinggal pergi kayak tidak ada apa-apa, ini tanggungjawab pihak berwajib untuk segera mengungkap. jangan dibiarkan berlarut larut kayak tidak ada hukum yang berlaku di Kepulauan Selayar, tegasnya lagi. 

Pihaknya juga meminta kepada aparat penegak hukum untuk secepatnya mengungkap penganiayaan terhadap nelayan di Pulau Rajuni. Yang menganiaya diduga adalah oknum dan kejadiannya di Takabonerate. setelah itu pelaku larikan speedboatnya ke pulau Tinabo setelah itu keluarga korban Puasa yang paling parah terkena pukulan kemudian mendatangi pulau Tinabo, kemudian disebut kalau mau diajak damai, dan disana ada petugas kepolisian yang tugas Binmas, tapi kenapa pelakunya tidak diketahui sampai saat ini. Ada apa ini ? ketus Mamba. 

Sekali lagi, ini harus diusut tuntas dan mudah-mudahan pihak berwajib mampu mengungkap pelaku penganiayaan terhadap nelayan di Pulau Rajuni. (Andi). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun