Mohon tunggu...
SEPUTAR INDONESIA
SEPUTAR INDONESIA Mohon Tunggu... Editor - Semua Untuk Indonesia

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Polres Selayar dan Polda Sulselbar Masih Memproses laporan Terkait Kwitansi Pembayaran Masuk CPNS Selayar

10 Februari 2011   20:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:43 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12973707421638176559

FPS : Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Penipuan Dengan Modus Iming Iming Masuk CPNS (illustrasi)

Hingga saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan terkait  laporan korban dugaan penipuan dengan modus iming iming masuk pegawai negeri. Menurut sumber di Mapolres Selayar bahwa penanganan laporan tersebut masih dalam penyelidikan, sementara bukti dari pelapor adalah kwitansi tanda terima uang yang diterima oleh terlapor, mantan kepala BKD Selayar Muh.Arsyad.  Dalam sejumlah tanda terima uang tersebut, juga ada beberapa nama yang tertulis diantaranya penerimaan uang pembayaran untuk masuk pegawai an.Ikbal yang diterima oleh Muh.Arsyad melalui pelapor Meri. Kapolres Selayar AKBP.Setiadi, membenarkan hal ini dan menjawab masih dalam pengembangan anggotanya. Sementara itu dari informasi yang berkembang disebutkan bahwa Muh.Arsyad, mantan kepala BKD Selayar ini, juga melaporkan perihal adanya kwitansi yang isinya tertera nama dan tekennya telah menerima uang sebagai pelicin masuk menjadi pegawai negeri. Laporannya di polda sulselbar beberapa waktu lalu. Dalam laporan Muh.Arsyad, sebagiannya menyebutkan bahwa ia  mengangap kwitansi tersebut palsu serta telah mencemarkan nama baiknya. Selanjutnya di sebutkan bahwa kwitansi tersebut muncul saat proses persidangan di PTUN Makassar terkait gugatan  kepada Bupati Kepulauan Selayar yang telah mengeluarkan SK mutasi terhadapnya.  Sehingga Muh.arsyad kembali melaporkan pejabat pemerintah kabupaten kepulauan selayar telah mencemarkan nama baiknya. Dari hasil  pengumpulan informasi  MC-I  dari  beberapa narasumber yang layak dipercaya, terkait sejumlah laporan ke penegak hukum yang diarahkan ke Bupati dan Sekda, serta banyaknya informasi yang disebarkan baik melalui sms, facebook dan selebaran, serta fotocopy Koran yang arahnya menyudutkan pemerintahan saat ini, tidak lepas dari pihak pihak yang kemungkinannya adalah  lawan politik Drs.H.Syahrir Wahab MM yang saat ini sebagai  Bupati. Serta dimungkinkan sangat erat kaitannya dengan kekecewaan mantan kepala Badan Kepegawaian daerah Selayar dan Pejabat Pemerintah kabupaten kepulauan Selayar selama beberapa tahun yang mendadak  terkena mutasi non job. Selanjutnya diperoleh informasi juga bahwa Bupati dan Sekda memang selalu di hujat oleh oknum oknum yang kepentingannya tidak terpenuhi dari ke dua pejabat ini, Entahlah. Arsil Ihsan ketua FPS, yang dimintai komentar terkait hal ini menyebutkan bahwa semua ini adalah factor kepentingan. Saya yakin itu,  ujar Arsil.  Awalnya kami sebenarnya melakukan langkah langkah investigasi dan penggalian Informasi  terkait laporan Pak Aca” ke PTUN, namun setelah melihat bahwa telah terkontaminasi kepentingan dari pihak  lain tanpa diketahui Pak Aca, yakni menjadikan kasus ini sebagai tunggangan untuk menyerang pribadi maka kami hanya memantau dan tidak memberi apresiasi.  Bila kemudian menilik ke jejaring malah lebih negative, pasalnya disana telah terjadi pelecehan yang mengarah kepada fitnah kepada seseorang, malah beberapa diantara kalimat yang tertulis memperatasamakan keadilan, hokum dan memperatasnamakan masyarakat.  Coba saja baca dan ikuti facebook diwilayah selayar,yang telah menjadi ajang informasi komunitas. Saya tidak menyalahkan siapapun dan tidak memberi apresiasi serius dengan bukti memberi komentar kepada wartawan ,akan tetapi hanya meminta kepada pihak pihak terkait khususnya pihak kepolisian untuk segera menuntaskan hal ini secepatnya, jangan sampai ada lagi tudingan tudingan miring yang mengarah kepada pihak penegak hokum. Selanjutnya melalui media ini, FPS menyatakan sikap mendukung pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku penipuan dengan modus iming iming masuk pegawai negeri”. Arsil  menyebutkan kalimat akhir dalam bahasa selayar yang artinya “saya tahu dari A sampai Z siapa dan apa kelemahan serta kelebihan. Tidak ada yang sempurna dan tidak ada yang bersih sekali, kalau menunjuk menggunakan jari telunjuk maka kita harus sadar bahwa ada 3 jari lainnya kemudian menunjuk ke arah kita.  Saya tahu semuanya. Saya pribadi  juga seperti itu, mungkin ada kelemahan dan juga kekurangan yang saya miliki kuncinya kepada wartawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun