Mohon tunggu...
Arsila Noor Saputri Aulia
Arsila Noor Saputri Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - arsila noor saputri aulia

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Aplikatif sebagai Perbaikan Karakter Bangsa bagi Generasi Z dan Generasi Alfa

30 Desember 2021   19:01 Diperbarui: 1 Januari 2022   20:22 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masa depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini. Pembelajaran aplikatif, pelajar aktif dan kreatif"

Kualitas pendidikan merupakan salah satu pendukung kemajuan suatu bangsa. Semakin baik kualitas pendidikan suatu negara, maka sumber daya manusianya juga semakin unggul. Sistem pendidikan adalah suatu kunci bagi pembelajaran efektif dan efisien. Sistem pendidikan di Indonesia menggunakan sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk membina karakter yang positif, memberikan pengetahuan akademik dan non akademik pelajar Indonesia sejak dini. Sistem pendidikan Indonesia sendiri masih sering berubah dari generasi ke generasi, seperti yang dapat dilihat dari kurikulum yang digunakan dengan tujuan untuk mengevaluasi tenaga pengajar dan memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan. Dibutuhkan pembelajaran aplikatif dalam membantu memperbaiki karakter bangsa bagi generasi Z dan generasi alfa di era modernisasi. Pembelajaran aplikatif adalah proses pembelajaran yang lebih mengandalkan suatu perlakuan atau implementasi, mempelajari dan menemukan sesuatu yang baru dan dapat memberikan manfaat bagi siapapun.

Pembelajaran aplikatif merupakan bentuk pembelajaran yang memiliki peranan penting untuk diterapkan dalam segala tingkatan pendidikan di Indonesia. Mulai dari tingkat taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA, dan perkuliahan. Pembelajaran aplikatif  adalah salah satu faktor pendukung dalam memperbaiki karakter bangsa bagi generasi Z, generasi alfa, dan yang terpenting sebagai bekal generasi berikutnya. Generasi Z adalah mereka yang lahir ditahun 1996-2010, dominan menghargai keberagaman, menerima perubahan sosial, dan berorientasi lebih unggul dari generasi sebelumnya. Sedangkan generasi alfa adalah mereka yang lahir ditahun 2010-2025,  di tengah era modernisasi, banyak perkembangan hal-hal baru, baik ilmu pengetahuan, teknologi, dan lain sebagainya. Generasi alfa ini masih belum bisa menunjukkan sikap dominannya. Di era modernisasi ini, dapat kita ketahui pengimplementasian Pancasila dan Pendidikan kewarganegaraan semakin menurun. Oleh karena itu, perlu digunakan pembelajaran aplikatif, dimana masih mementingkan nilai-nilai Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan prioritas utama bangsa. Hal ini bertujuan untuk menjadikan generasi ke generasi dapat berperan secara aktif, kreatif, dan inovatif.

0001-14862010839-20211218-191913-0000-61cd9e384b660d033b7a5774.png
0001-14862010839-20211218-191913-0000-61cd9e384b660d033b7a5774.png

Menurut saya, dengan adanya pembelajaran aplikatif yang dilakukan pada pelajar dari semua tingkat pendidikan, sangat besar kemungkinan berpengaruhnya dikarenakan generasi saat ini lebih banyak berpikir kritis dan suka menuntut untuk menemukan hal-hal baru. Jiwa aktif,  kreatif, dan inovatifnya membuktikan bahwa terdapat potensi besar dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Banyak cara yang dapat dilakukan agar pembelajaran aplikatif dapat berjalan dengan optimal dan menarik, diantaranya bisa dimulai dengan pendekatan pelajar di lingkungan masyarakat. Hal ini dikarenakan, pelajar dapat mengetahui secara langsung keadaan dan hambatan sebenarnya yang tentunya dapat menjadikan pembelajaran menjadi menarik dan berprogres non – monoton. Metode praktik, contohnya dalam praktik sains, praktik sosiologi, misalnya berinteraksi langsung bersama masyarakat, mengamati perubahan sosial - budaya, dan sistem nilai moral. Praktik kewirausahaan, misalnya membuat inovasi produk baru yang bisa dipasarkan kepada masyarakat, dan lain sebagainya.

Sedangkan, di era pandemi ini pembelajaran aplikatif juga dapat dilakukan dengan mengandalkan berbagai platform pembelajaran digital, seperti via zoom, google meet, microsoft teams, dan lain sebagainya. Nantinya, pembelajaran aplikatif secara daring dapat  dilakukan dengan kontibusi aktif dari pelajar sesuai metode pembelajarannya, misalnya metode story telling digital, project kelas, membuat karya dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, misalnya dipublikasikan di media massa, memanfaatkan fitur platform belajar, dan lain sebagainya. Pembelajaran aplikatif secara daring ini, tentunya masih terdapat kolaborasi dari berbagai pihak,misalnya masyarakat. Selain itu, pembelajaran juga difokuskan dengan adanya kompetensi entrepreneurship dan multidisiplin ilmu. Terdapat beberapa metode pembelajaran aplikatif lain, yang bisa dilakukan, seperti metode diskusi, roleplay, problem solving, metode jigsaw, mindmapping, saling tukar pengetahuan, debat, dan sebagainya.

Pembelajaran aplikatif ini tentunya membutuhkan berbagai peran dari beberapa pihak, diantaranya pelajar atau mahasiswa, orang tua, masyarakat, tenaga pengajar, dan pemerintah. Pelajar dan mahasiswa harus dapat berperan aktif, kreatif, dan inovatif dalam bentuk pembelajaran apapun, terutama pembelajaran aplikatif. Mahasiswa yang merupakan agent of change merupakan penggerak perubahan kearah yang lebih baik. Mahasiswa harus bisa menjadi lokomotif kemajuan dengan segala pengetahuan, ide, dan keterampilan yang dimilikinya. Di sisi lain, mahasiswa juga bisa berperan sebagai pembantu pelaksana pembelajaran. Mahasiswa dapat berperan sebagai informator, motivator, pengarah, dan pencetus ide dalam proses pembelajaran. Sedangkan orang tua, masyarakat, tenaga pengaraja, dan pemerintah dapat berperan sebagai organisator, motivator, pengarah, fasilitator, mediator, dan evaluator. Hanya saja, sebagai tenaga pengajar tentunya diperlukan skill mengajar yang baik, bisa menjadikan pembelajaran dengan kreatif, inovatif, dan tidak monoton. Tenaga pengajar juga harus bisa dalam mengoperasikan teknologi dengan baik dan benar di era modernisasi saat ini.

Pembelajaran aplikatif adalah bentuk pembelajaran yang sangat penting dan dibutuhkan dalam sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Pembelajaran aplikatif dapat membantu mengatasi pembelajaran sebelumnya yang bersifat  monoton dan kurang menjadikan pelajarnya berkontribusi aktif. Penguasaan hasil belajar, sebenarnya dapat dilihat dari perilakunya, baik penguasaan, pengetahuan, dan ketrampilannya. Adanya pembelajaran aplikatif ini, kemungkinan besar dapat menjadikan pendidikan di Indonesia lebih maju dan berkembang, serta dapat memperbaiki karakter bangsa generasi muda sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pemerintah sangat berperan penting dalam kelangsungan pembelajaran ini, terutama dalam pemilihan tenaga pengajar yang baik dan berkualitas, sehingga dapat menjadikan pembelajaran aplikatif berlangsung dengan baik.

Referensi

Muhammad, A., Nunuk, S., & Tri, A. D. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan ( Citizenship ) sebagai Sarana Mewujudkan Warga Negara yang Beradab ( Good Citizenship ). Seminar Nasional Pendidikan Pengembangan Kualitas, 66--72.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun