Mohon tunggu...
Lidwina Arsika
Lidwina Arsika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Obat Anti Inflamasi Menghambat Perkembangan Otot

25 Oktober 2017   00:29 Diperbarui: 25 Oktober 2017   01:18 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
preparednessadvice.com

Alasan yang kedua adalah glukokortikoid menghambat katabolisme protein. Apa yang dimaksud dengan glukokortikoid? Glukokortikoid merupakan hormom steroid dengan golongan kortikosteroid yang dapat memberikan pengaruh dalam metabolisme nutrisi. Glukokortikoid mengandung tiga unsur, yaitu glukosa, korteks, dan steroid. Keberadaan golongan kortikosteroid berfungsi sebagai regulator glukosa yang disintesis pada korteks adrenal dan memiliki struktur steroid. Glukokortikoid dibutuhkan untuk mempertahankan otot rangka agar berfungsi sebagaimana mestinya. Pemberian glukokortikoid yang berlebihan akan menyebabkan gangguan kepada fungsi otot rangka. 

Gangguan yang terjadi pada otot rangka dapat diketahui karena timbul pengurangan massa otot yang ditimbulkan karena adanya efek dari katabolik dan antianabolik pada protein yang terdapat pada otot. Efek katabolik merupakan efek yang ditimbulkan dari tidak dilakukannya katabolisme proten. Penghambatan pada katabolisme protein yang dilakukan oleh glukokortikoid akan mengakibatkan terhambatnya regenerasi sel otot. Regenerasi merupakan penghancuran sel lama, hal ini dilakukan untuk memperbaiki atau menumbuhkan sel yang rusak cara yang bisa dilakukan adalah dengan pembelahan sel. 

Otot yang melakukan aktivitas yang berat akan mengalami kerusakan dan harus segera diperbaiki dengan cara regenerasi. Tetapi karena ada glukokortikoid, proses regenerasi pada otot akan terganggu. Dan sebetulnya, dalam proses perbaikan sel otot yang rusak akan dibutuhkan katabolisme protein yang lebih.

Alasan yang ketiga adalah penggunaan obat anti inflamasi yang berlebihan akan mengurangi dan mengecilkan sel limfosit yang ada pada darah. Tidak hanya jumlah sel limfosit yang berkurang, tetapi juga mengurangi sistem imun yang ada di dalamnya. Limfosit berjumlah 30% dari jumlah sel darah putih, dan sebagian besar limfosit dapat ditemukan di jaringan limfa. Limfosit berasal dari sel batang sumsum merah pada tulang yang kemudian melanjutkan diferensiasi dan poliferasi di dalam organ lain.

Sel darah putih (leukosit) memiliki fungsi untuk menjaga tubuh agar tidak terkena virus dan bakteri. Limfosit merupakan bagian dari sel darah putih (leukosit). Apabila limfosit berkurang maka fungsi dari limfosit tidak dapat bekerja secara maksimal. Limfosit berfungsi dalam reaksi imunoligis atau kekebalan tubuh. Tetapi limfosit juga berperan dalam proses regenerasi. Maka, pada saat otot mengalami kerusakan, zat kimia yang ada pada limfosit yaitu prostaglandin akan aktif. Prostaglandin merupakan zat kimia yang akan mengakibatkan manusia mengalami rasa sakit dan bengkak pada bagian tubuh yang terjadi akibat kerusakan dan merupakan produsen sitokin.

Apabila dalam tubuh kita terdapat glukokortikoid yang berlebihan akan mengakibatkan sel limfosit tidak akan bekerja untuk memperbaiki jaringan otot yang rusak karena jumlah glukokortikoid yang menurun maka pada saat proses regenerasi pada otot akan terhambat. Selain dapat mengganggu proses regenerasi, glukokortikoid akan menghambat proses migrasi sel limfosit ke daerah yang harus diperbaiki dari kerusakan.

Alasan yang keempat adalah obat anti inflamasi yang berarti obat yang dibuat untuk menghambat proses inflamasi. Sesungguhnya, inflamasi memiliki peranan penting dalam kehidupan yaitu untuk perlindungan tubuh kita dalam menghilangkan rangsangan penyebab luka dan inisiasi proses penyembuhan jaringan. Perkembangan otot diawali dengan sebuah kerusakan pada otot, maka jika obat anti inflamasi mengurangi proses inflamasi secara berlebihan maka akan mengakibatkan proses perkembangan otot menjadi terhambat.

Alasan yang kelima adalah glukokortikoid yang berlebihan akan mengakibatkan adanya akumulasi kalsium pada otot. Glukokortikoid akan mengakibatkan penghambatan aktivitas fosforilase atau enzim yang terdapat pada otot dan hati yang mengkatalisis pengubahan glikogen menjadi glukosa dan fosfat dan mengakibatkan adanya akumulasi kalsium pada otot yang menyebabkan penekanan fungsi mitokondria. Kalsium penting dalam pertumbuhan otot, dan kalsium yang berlebihan akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi tulang dan otot. 

Otot juga dapat memproduksi kalsium, maka apabila otot mendapatkan pasokan kalsium yang terlalu banyak akan mengakibatkan otot tidak akan memproduksi kalsium. Otot yang tidak memproduksi kalsium akan perlahan merusak mitokondria yang ada. Padahal pada jaringan otot memiliki banyak mitokondria, mengapa jaringan otot memiliki banyak mitokondria? 

Karena mitokondria adalah organel sel yang memiliki fungsi untuk menghasilkan energi, sehingga mitokondria yang banyak pada otot akan berguna untuk menghasilkan energi yang lebih banyak pada saat otot digunakan. Mitokondria yang tertekan akan mengakibatkan otot menghasilkan energi yang sedikit sehingga tidak dapat banyak digunakan untuk melakukan aktivitas.

Dari tulisan saya diatas, saya dapat menarik kesimpulan, yaitu inflamasi merupakan usaha perlindungan tubuh kita untuk menghilangkan rangsangan penyebab luka dan inisiasi proses penyembuhan jaringan. Dan jika inflamasi tidak ada, maka luka dan infeksi yang ada di dalam diri kita tidak akan sembuh dan selnya akan mengalami kerusakan yang lebih parah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun