1. Energetic, untuk bersikap energik diperlukan pendukung berupa air putih minimal 125 cc. Berguna untuk menyalurkan oksigen ke otak dan melarutkan garam sehingga mengoptimalkan fungsi energi listrik di dalam tubuh.
2. Clear, untuk menjernihkan diperlukan pemijatan pada daerah saklar otak (brain button).Daerah yang dipijat adalah titik dua jari di bawah tulang selangka (Clavikula) dengan satu tangan ANDA Â dan tangan lainnya menggosok daerah pusar.
3. Active, dilakukan dengan cara gerakan silang (cross crawl). Caranya dengan menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan sebaliknya.
4. Positive, yaitu dengan melakukan gerakan kait relaks (hook ups), tangan disilangkan dengan jempal dibagian bawah, lalu diputar sambil kaki disilangkan.
"Gerakan PACE ini membantu mengurangi kecemasan anak dan membuat anak berada dalam kondisi yang santai," ujar dosen rehab medik FK-UI ini.
Selanjutnya dilakukan pre-activity lalu learning menu yang disesuaikan dengan masalah atau hal lain yang ingin dioptimalkan dari si anak. Setelah itu dilakukan post-activity untuk melihat seberapa besar peningkatan yang bisa dilakukan anak setelah melakukan senam otak dan diakhiri dengan celebrate goal misalnya anak mengucapkan
 'Hore saya bisa menyelesaikan soal tribonometri'
"Pada anak yang memiliki kelainan seperti autis, hal penting yang harus diingat sebelum anak melakukan senam otak adalah anak tersebut sudah bisa meniru apa yang dilakukan oleh orang lain," ujar Tri Gunadi yang juga Direktur Pusat Terapi Tumbuh Kembang Anak YAMET. Senam otak selain berfungsi untuk membantu segala hal yang berhubungan dengan kecerdasan juga bisa membuat mengatasi keterlambatan bayi dalam berjalan atau berlari, atau membantu anak yang tidak bisa lepas dari orangtuanya serta meningkatkan motivasi dan semangat diri anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H