Mohon tunggu...
arsinah sadar
arsinah sadar Mohon Tunggu... -

mencari cinta untuk perdamaian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orientasi Perjalanan Menuju Mati

23 November 2010   03:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:22 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tiga tahun yang lalu….. tanpa sengaja aku diajakin teman ….Pak Agus dan istrinya …..untuk ikut pelatihan MGMP….awalnya aku ragu….tujuan ku tempat pelatihan itu hanya mengantar surat untuk kepala sekolah….eh malah ikut pelatihan….tapi ngga apa…..ternyata aku malah mendapat pengalaman berharga dari moment itu…..

Kami diajari membuat perencanaan…..perencanaan nyata….perencanaan hidup….. Lalu mulailah aku menuliskan rencana hidupku…..aku ingin hidup sampai umur 70 tahun…….dari sekian lama aku hidup apa saja yang telah aku lakukan….dari lahir….mulai sekolah….sampai aku bekerja……apa cita-citaku…dan bagaimana rencanaku mengisi hidupku sampai usia 70 tahun…..

Dari sisa umurku yang sekarang…..apa saja keinginanku…..lalu kutuliskan rencanaku…..bulan demi bulan.….tahun demi tahun…..aku berencana naik haji pada tahun 2011….punya anak….tinggal di Jakarta…tahun 2014….aku ingin jadi anggota DPR RI (hmm….…), lalu umrah bersama keluargaku….lalu aku tinggal di luar negeri….mempunyai banyak rumah dan mobil….pada tahun sekian anakku menikah….setahun kemudian aku punya cucu….cucuku banyak…..aku juga berencana kuliah S3,..lalu aku pensiun….tetapi tetap aktif di kegiatan sosial, aktif menulis dan melukis….tinggal di rumah kebun yang luas di tanah air…….aku menuliskan rencanaku dengan penuh semangat…….kemudian kami mempresentasikan rencana kami yang ditulis……seorang ibu yang jadi peserta mempresentasikan rencananya dengan penuh semangat bahkan emosi….salah seorang lagi maju memaparkan rencananya dengan ambisius…..aku lalu menelaah rencanaku…..sepertinya aku juga orangnya ambisius……tapi tak apa…..namanya juga berencana….bermimpi….mengkhayal…..jadi  harus semangat….kalau perlu ambisius….

Tibalah istirahat…..aku menggunakan waktuku pulang kerumah…..dengan satu pesan dari panitia…. ……… kembali lagi ke tempat acara….setelah magrib dan memakai baju putih…..fikirku mau pengajian kali ya..…. aku pulang kerumah dengan penuh semangat dan bahagia……. Ketika perjalanan pulang …..karena buru-buru…maklum sudah hampir magrib…..kendaraan yang kutumpangi hampir  mengalami kecelakaan….aku shock berat…..rasanya aku belum siap mati…..baruuuu saja kurencanakan kapan aku mati …..di benakku sudah terancang beribu rencana…..sekarang aku hampir mati kecelakaan…….untungnya aku selamat dan masih hidup……

Aku kembali ke tempat acara….dengan pakaian putih tentunya…..setelah berkumpul di lapangan kami diberikan permainan yang membuat kami  seakan-akan menjadi  anak-anak….jadi kelihatan sifat kami yang kekanak-kanakan sehinggi lupa kami sudah tua dan berumur…..:(

Setelah agak malam….kami berkumpul…..mata kami ditutup rapat berjalan dengan berpegangan dengan tali….sepanjang jalan kami diringi dengan tahlil….di benak kami bertanya….ngapain sih panitia pake tutup mata segala…..lalu tibalah kami ditempat yang remang-remang…..kami didudukkan dengan tenang…..

Panitia mengarahkan dengan suara lirih…..bahwa kami harus mengandaikan bahwa keadaan yang terlihat nanti harus diumpakan kalau benar-benar terjadi………penutup mata dibuka…..sadarlah kami semua….rupanya  kami dituntun berjalan dengan penutup mata tadi….merupakan perjalanan menuju kuburan kami……..di depanku….berdiri sebuah nisan….kami disuruh menyalakan lilin…..dan membaca batu nisan….astagfirullah …..itu namaku…….…..rasanya…….. hancurlah duniaku……hancurlah semua rencana yang kususun tadi……..semua kesenangan…..semua cita-cita duniawiku…….tidak ada gunanya……bila ku mati…..ya Tuhan……sebegitu ambisinya aku dengan duniaku…hingga lupa kalau kelak pada akhirnya aku mati…..di sebelah kami terdapat selembar kertas dengan pertanyaan-pertanyaan…..yang berbunyi (seingatku)…..

Ketika kau mati  siapa yang mengantarkanmu ke kubur …..ku jawab : mungkin keluarga dan teman-teman dekatku….

Berapa jumlah orang yang mengantarmu ke kubur…..aku diam kubayangkan setiap orang  wafat dan orang yang mengantarnya……jumlahnya mungkin 100-300 kalau punya banyak keluarga bahkan kurang dari itu juga ada 30-50 orang……..terasa sekali pedihnya seandainya ku mati diantar orang hanya 5 atau 10 orang….mungkin hanya sedikit yang mengantarku ke kubur....sedihnya rohku melihat itu……lalu mereka pergi meninggalkan kuburanku……rasanya (mungkin) rohku berteriak…..jangan pergi….jangan tinggalkan aku…..aku takut sendirian….aku takut kegelapan…..aku takut…......rohku berkelana  berjalan dengan susah payah…..disekililingku banyak orang tapi aku tak tau siapa mereka….mereka hanya mengurus dirinya masing-masing…..aku mencari jalan menuju Tuhan-ku….aku mencari Rasul-ku…..aku butuh syafa’atnya….menuju Tuhan-ku…..

Aku menjawab pertanyaan  kedua: siapa saja orang yang akan mendoakan kita setelah mati….dan terus berdoa untuk kita walau sudah lama  kita mati……aku sedih mungkin tak banyak orang yang tahu kalau aku pernah hidup didunia ini….mungkin pada tahun-tahun pertama banyak yang ingat…tapi lama kelamaan akupun terlupakan……beberapa orang yang ada disekitarku  mulai terisak…..mungkin mereka ingat anak, suami, istri, orangtua yang ditinggalkan…..isak tangis pilu mulai terdengar samakin ramai…..aku tidak menangis…tapi aku merasa sedih, sendirian dan asing…..aku hanya meninggalkan keluarga besarku….teman-temanku….no anak….no suami….oh malangnya nasibku…..tapi setidaknya bila aku mati sekarang…..aku tidak banyak meninggalkan beban…..tapi aku pilu…..siapa yang mendoakanku….aku butuh doanya….aku butuh sumbangan pahala Fathah mereka….aku tidak banyak bekal….jadi aku membutuhkan “pertolongan” sumbangan doa sebanyak-banyaknya agar jalanku dipermudah bertemu Tuhan….

Pertanyaan selanjutnya:  apa saja yang kita tinggalkan dan apa yang dapat kita bawa ke dalam kubur…… aku merasa miskin sekali….aku tak punya banyak harta untuk dibagikan pada orang lain…..juga tak tahu berapa amal dan pahala….sebagai modalku…..aku tidak kaya sehingga tidak mampu membangun mesjid, jalan, berzakat hingga ratusan juta, bersedekah ke banyak orang, naik haji aja belum, aku juga bukan wanita yang sholehah yang rajin duduk ditikar sembahyang, membaca Qur’an, tahajud, puasa,……. aku hanya  manusia pendosa…….yang bakal banyak mendapat siksa…..malangnya aku….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun