Bulan Suci Ramadhan telah tiba, Bulan yang penuh dengan keberkahan, ampunan, rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Di bulan ini pula, Allah SWT mewajibkan kepada seluruh orang yang beriman, untuk melaksanakan ibadah shaum (puasa), dengan tujuan untuk membentuk pribadi Muslim yang bertakwa. Karena memang tujuan dari berpuasa adalah untuk menjadi orang yang bertakwa. Di dalam dunia kesehatan dan medis, berpuasa bagi kesehatan juga telah dibuktikan secara nyata oleh kaum muslim yang telah menjalankannya! :)
Manfaat Puasa bagi kesehatan diantaranya yaitu :
- Puasa bagi kesehatan akan memberikan manfaat dalam proses untuk menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan juga mengendalikan tekanan darah. Dapat bermanfaat untuk menghindari jenis penyakit seperti diabetes, stroke dan jantung.
- Bermanfaat untuk membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut. Bermanfaat agar terhindar dari penyakit usus ataupun infeksi saluran pencernaan.
- Dapat meningkatkan fungsi dan kesehatan otak. Dijelaskan bahwa pada dasarnya synapsis (jaringan/keneksi otak) dapat berkembang berdasarkan, faktor lingkungan, kejiwaan, dan makanan yang dikonsumsi oleh seseorang. Dengan berupaya secara maksimal mengatur cara makan, serta senantiasa berpikir positif, berpikir optimis, serta tawadhu dan berbuat secara ikhlas. Jadi otak akan semakin lebih sehat dan dapat difungsikan dengan lebih baik.
- Puasa merupakan sebuah terapi detoksifikasi. Dengan berpuasa, berarti kita telah membatasi kalori yang masuk ke dalam tubuh kita sehingga hal ini akan menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Sebuah proses alami penghilangan/penetralan racun dari tubuh.
- Dengan berpuasa maka akan mempercepat proses pergantian sel-sel tubuh yang rusak dengan yang baru. Sehingga sel-sel tubuh akan mengalami proses peremajaan/regenerasi yang lebih cepat daripada biasanya.
Hukum dan Golongan Manusia Dalam Berpuasa
- Puasa diwajibkan kepada setiap muslim, baligh, mampu dan bukan dalam keadaan safar(bepergian).
- Orang kafir tidak diwajibkan berpuasa dan jika ia masuk Islam tidak diwajibkan mengqadha’(mengganti) puasa yang ditinggalkannya selama ia belum masuk Islam
- Anak kecil di bawah usia baligh tidak diwajibkan berpuasa, tetapi dianjurkan untuk dibiasakan berpuasa.
- Orang gila tidak wajib berpuasa dan tidak dituntut untuk mengganti puasa dengan memberi makan, walaupun sudah baligh. Begitu pula orang yang kurang akalnya dan orang pikun.
- Orang yang sudah tidak mampu untuk berpuasa disebabkan penyakit, usia lanjut, sebagai pengganti puasa ia harus memberi makan setiap hari satu orang miskin (membayar fidyah).
- Bagi seseorang yang sakit dan penyakitnya masih ada kemungkinan untuk dapat disembuhkan, jika ia merasa berat untuk menjalankan puasa, maka dibolehkan baginya tidak berpuasa, tetapi harus mengqadha’nya setelah sembuh.
- Wanita yang sedang hamil atau sedang menyusui jika dengan puasa ia merasa khawatir terhadap kesehatan dirinya dan anaknya, maka dibolehkan tidak berpuasa dan kemudian mengqadha’nya di hari yang lain.
- Wanita yang sedang haidh atau nifas, tidak boleh berpuasa dan harus mengqadha’nya pada hari yang lain.
- Orang yang terpaksa berbuka puasa karena hendak menyelamatkan orang yang hampir tenggelam atau terbakar, maka ia mengqadha’ puasa yang ditinggalkan itu pada hari yang lain.
- Bagi musafir boleh memilih antara berpuasa dan tidak berpuasa. Jika memilih tidak berpuasa, maka ia harus mengqadha’nya di hari yang lain. Hal ini berlaku bagi musafir sementara, seperti bepergian untuk melaksanakan umrah, atau musafir tetap, seperti sopir truk dan bus (luar kota), maka bagi mereka boleh tidak berpuasa selama mereka tinggal di daerah (negeri) orang lain dan harus mengqadha’nya.
KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN
1. Nuzulul Qur'an
Pada bulan Ramadhan ini adalah bulan turunnya kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur'an.
Sebagian muslim, memperingati waktu terjadinya peristiwa tersebut secara khusus. Di Indonesia setiap tanggal 17 Ramadhan, biasanya dilakukan ceramah atau pengajian khusus bertemakan Nuzulul Qur'an.
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan (pembeda).” (Q.S. Al-Baqarah: 185).
2. Lailatul Qodar
Definisi dari malam lailatul qadar:
"Malam lailatul qadar adalah salah satu malam bulan Ramadan yang paling agung derajatnya karena malam itu lebih baik dari seribu bulan." (Q.S. 97:3).
Dibawah ini adalah dalil dari Al-Qur'an tentang malam lailatul qodar"
[ Qur'an Surat Al-Qadar 97:1-5 ]
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.