gelombang delta pada saat tidur memberikan manfaat yang luar biasa bagi tubuh, seperti meningkatkan produksi hormon melatonin dan menurunkan hormon kortisol, sehingga dapat meningkatkan suasana hati yang baik dan menstabilkan emosi dan menurunkan tingkat stress dan kecemasan. Akan tetapi produksi gelombang delta yang terlalu aktif dapat berdampak negatif bagi tubuh. Dampak negatif gelombang delta yang terlalu aktif, diantaranya:
Keberadaan- Mudah mengantuk dan jam tidur yang banyak. Aktivitas gelombang delta yang berlebihan akan mengakibatkan seseorang merasakan kantuk sepanjang hari. Hal ini akan mengganggu produktivitasnya karena adanya penurunan aktivitas fisik.
- Mengalami kebingungan kognitif dan mental. Pada saat terjaga dan aktiitas gelombang delta tinggi, maka seseorang akan mengalami kebingungan, kesulitan berkonsentrasi, dan keterlambatan kognitif.
- Mengalami depresi dan kecemasan. Aktivitas gelombang delta yang tinggi dan tidak teratur akab menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur, sehingga kualitas tidur menurun dan berpotensi mengakibatkan seseorang dapat mengalami gejala depresi dan kecemasan.
- Mengalami gangguan tidur. Aktivitas gelombang delta yang berlebihan pada saat fase tidur dapat menjadi pertanda adanya gangguan tidur, seperti narcolepsy yang dapat mengganggu siklus tidur. Seseorang yang gelombang deltaya terlalu aktif dapat mengalami sleep disorder. Kondisi ini perlu ditangani dengan baik agar tidak berkelanjutan dan mengakibatkan dampak yang lebih buruk ke tubuh, seperti penyakit fisik dan gangguan mental.
- Terjadinya penurunan aktivitas fisik. Ketika seseorang terlalu banyak tidur atau merasa lelah akibat aktivitas gelombang delta yang berlebihan, maka akan berpengaruh terhadap penurunan aktivitas fisik (sedentery lifestyle) yang dilakukan. Penurunan aktivitas fisik dalam jangka panjang dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan juga keseimbangan emosional. Pada saat seseorang melakukan aktivitas fisik, tubuh akan otomatis melepaskan hormon endorphin yang meningkatkan suasana hati.
- Kesulitan dalam kontroling emosi. Gelombang delta dapat berperan dalam kestabilan emosi, akan tetapi gelombang delta yang terlalu aktif justru dapat menurunkan kestabilan emosi pada saat kondisi terjaga. Hal ini disebabkan karena seseorang mengalami kesulitan dalam merespons situasi emosional dengan tepat.
- Perubahan Keseimbangan Hormon. Selama tidur, terutama dalam fase gelombang delta, tubuh memproduksi hormon penting seperti melatonin, hormon pertumbuhan, dan kortisol. Jika gelombang delta terlalu dominan, ini dapat mengganggu ritme alami produksi hormon-hormon ini.
- Ketidakseimbangan Interaksi dengan Neurotransmitter. Gelombang delta yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan neurotransmitter yang berperan dalam pengaturan suasana hati. Kadar serotonin dan dopamin yang tidak seimbang dapat berkontribusi pada masalah emosional dan psikologis.
Pentinya peran gelombang delta bagi tubuh, tetapi jika aktivitasnya berlebihan justru tidak baik dan berdampak pada kesehatan..
Mari kita kenali bagaimana cara mengjaga produksi gelombang delta agar tetap stabil dan tidak berlebihan pada next edisi...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H