Mohon tunggu...
A Prodya
A Prodya Mohon Tunggu... Freelancer - belajar dan pembelajar

Seorang pembelajar yang selalu ingin menambah wawasan, pengalaman, kreativitas dengan membaca dan menulis..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gelombang Delta, Yuk Intip Peran dan Manfaatnya bagi Kesehatan dan Kejiwaan

10 September 2024   09:00 Diperbarui: 10 September 2024   09:02 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Ilustrasi Gelombang Otak (Sumber: Alodokter.com)

Gelombang otak memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan mental, pembelajaran, dan kreativitas. Memahami dan memanipulasi gelombang otak dapat membantu dalam pengembangan teknik relaksasi, meditasi, dan terapi untuk meningkatkan kesejahteraan mental. Gelombang Delta merupakan gelombang otak dengan frekuensi terendah, yaitu sekitar 0,5-4 Hertz. Gelombang delta dikaitkan dengan kondisi tidur yang dalam atau terlelap dan terjadinya pemulihan fisik. Gelombang delta ini sangat berperan penting dalam proses regenerasi fisik dan mental. Keterkaitan gelombang delta dengan kesehatan dan mental, antara lain:

  • Tidur yang berkualitas. Gelombang delta akan muncul Ketika seseorang dalam kondisi tertidur pulas/nyenyak. Tidur yang cukup dan berkualitas dapat meningkatkan konsentrasi, memori, dan suasana hati. Kondisi suasana hati yang baik dan terkendali dapat menjaga Kesehatan mental.

  • Pemulihan fisik. Selama fase tidur yang lelap, tubuh akan mengalami proses regenerasi sel, perbaikan jaringan tubuh, dan memproduksi hormon pertumbuhan. Kondisi Kesehatan fisik yang optimal dapat berkontribusi dalam upaya meminimalisir resiko penyakit.

  • Regulasi hormon tubuh. Tidur yang lelap dan berkualitas akan membantu system hormonal tubuh, salah satunya hormon kortisol yang menyebab stress dan kecemasan. Pada saat seseorang tidur dan gelombang otak berada di gelombang otak delta, akan terjadi penurunan alami pada aktivitas system saraf simpatik yang memegang peranan terhadap respons fight or flight.

  • Menurunkan stress dan kecemasan. Gelombang delta yang muncul Ketika seseorang sedang tertidur lelap mampu menurunkan Tingkat stress dan kecemasan yang dialami seseorang. Hal ini disebabkan karena pada saat kondisi tidur yang lelap, tubuh akan menghasilkan hormon kebahagiaan (hormon melatonin) yang dapat menurunkan hormon penyebab stress (hormon kortisol). Hormon melatonin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal saat gelap. Hormon melatonin membantu mengatur siklus tidur, sehingga tubuh akan lebih rileks dan menurunkan stress.

  • Kesehatan dan keseimbangan emosional. Kondisi tidur lelap dan otak berada pada gelombang delta akan berpengaruh terhadap keseimbangan emosional seseorang. Gelombang delta memiliki peran pada stabilitas emosional. Hal ini disebabkan adanya keseimbangan neurotransmitter, seperti serotonin dan dopamine yang penting untuk regulasi suasana hati dan emosi.

  • Pemulihan mental. Tidur yang lelap dan berkualitas akan memungkinkan otak untuk memproses dan mengkonsolidasikan pengalaman emosional, membantu mengurangi dampak negative dari stress dan kecemasan.

  • Peningkatan kapasitas mental, proses pembelajaran, dan memori. Tidur yang lelap dan berkualitas akan membangtu peningkatan kemampuan kognitif yang penting untuk pembelajaran jangka panjang, seperti konsentrasi dan pengambilan keputusan, peningkatan kinerja kognitif, peningkatan daya ingat, serta memungkinkan seseorang merespons situasi emosional dengan baik.

  • Meditasi dan relaksasi. Beberapa Teknik meditasi dan relaksasi dapat membantu meingkatkan aktivitas gelombang delta. Peningkatan produksi gelombang delta pada otak dapat memberikan dampak positif.

Meskipun gelombang delta memiliki banyak manfaat, khususnya pada saat tidur, akan tetapi terdapat beberapa dampak negative yang dapat muncul apabila aktivitas gelombang delta terlalu tinggi atau tidak teratur. Dampak negatif aktivitas gelombang delta pada otak akan kita bahas di edisi berikutnya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun