Mohon tunggu...
Septian Enggar
Septian Enggar Mohon Tunggu... Dosen - Mantan Asisten Admin

Tertarik dengan teknologi, komputasi data, dan lainnya. Kadang melakukan pengabdian kepada masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenali Penanganan Mental Health yang Tepat oleh Anak Panti

8 Agustus 2023   10:00 Diperbarui: 8 Agustus 2023   10:05 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumentasi pribadi

Mental health merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat penting di dunia saat ini. Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 20% dari penduduk dunia mengalami masalah kesehatan mental pada suatu saat dalam hidup mereka. Namun, masalah ini seringkali diabaikan atau tidak diakui sebagai masalah yang serius. Seiring dengan peredaran materi di beberapa media sosial, penanganan terhadap penyintas mental health dilakukan secara serampangan, padahal seharusnya masalah mental health dilakukan oleh ahli yaitu dokter spesialis kejiwaan atau psikiater. Kesehatan mental adalah aspek yang penting untuk mewujudkan kesehatan secara keseluruhan. Kesehatan mental termasuk komponen dasar dari definisi kesehatan. Kesehatan mental yang baik merupakan kondisi batin berada dalam keadaan tentram dan tenang dalam menghadapi kehidupan sehari hari. Sedangkan kesehatan mental yang terganggu dapat mengakibatkan gangguan pada suasana hati, kemampuan berpikir, dan juga sulit dalam mengendalikan emosi yang akhirnya dapat mengarah pada perilaku yang buruk. Kesehatan mental seseorang perlu mendapatkan perhatian karena jika diabaikan akan lebih banyak orang yang melakukan tindakan negatif bahkan hingga merengut nyawa. (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dan untuk memberikan akses yang lebih mudah bagi orang-orang yang mungkin mengalami masalah kesehatan mental, kami akan menyelenggarakan kegiatan pengenalan kesehatan mental melalui game desktop. Game ini akan difokuskan pada pengenalan gejala kesehatan mental dan memberikan solusi penanganan yang tepat dilakukan oleh awam untuk masalah tersebut. Menurut studi yang dilakukan oleh "Journal of Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking" (2018), menunjukkan bahwa game dapat digunakan sebagai alat terapi dalam konteks kesehatan mental. Game dapat membantu dalam meningkatkan keterampilan sosial dan emosional, serta dapat membantu dalam mengurangi stres dan kecemasan. Game juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan mental dan memberikan solusi yang tepat untuk masalah tersebut.

Kesehatan mental juga menjadi bentuk kepedulian pihak pengurus panti terhadap anak asuh. Keberagaman jenis anak panti yang diasuh membuat panti yatim ini juga terdorong untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan tata pengasuhan dan tata kelola organisasi panti untuk memberikan layanan pengasuhan yang optimal. Untuk menunjang perbaikan layanan pengasuhan yang diberikan, pihak panti bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi dan lembaga swasta untuk memberikan pengetahuan dan berbagi ilmu kepada anak panti.

Bergerak dari permasalahan tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Malang berpartisipasi aktif dalam pengenalan mental health kepada anak panti. Tim PkM ini diketuai oleh Septian Enggar Sukmana dengan anggota Dr.Eng. Cahya Rahmad, S.T., M.Kom., Rudy Ariyanto, S.T., M.Cs., Annisa Puspa Kirana, S.Kom., Moch. Zawaruddin Abdullah, S.ST., M.Kom., dan Bagas Satya Dian Nugraha, S.T., M.T.. Mitra PkM pada kegiatan ini adalah Panti Asuhan Abdul Kadir Kurnia yang beralamatkan di Jl. Terusan Sudimoro No.Kav A-2, Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65142. Aplikasi permainan yang dikembangkan menggunakan kecerdasan buatan logika fuzzy untuk menentukan hasil ending NPC berdasarkan dari pilihan opsi jawaban yang dipilih karakter, pilihan jawaban tersebut dijadikan sebagai nilai input dan selanjutnya nilai input tersebut dikelola dengan metode fuzzy, yang nantinya hasil dari nilai defuzzifikasi tersebut digunakan sebagai acuan hasil akhir ending NPC dan hasil akhir score pemain selama bermain. Dalam dialog tersebut juga menerapkan Decision making yang digunakan sebagai pilihan opsi yang dipilih oleh player yang nantinya akan menghasilkan dialog yang berbeda untuk selanjutnya.

Realisasi kegiatan PkM dilaksanakan ke dalam dua kegiatan yaitu pemeriksaan dan percobaan oleh pengurus yayasan Abdul Kadir Kurnia dan sosialisasi ke anak panti. Pada kegiatan pemeriksaan dan percobaan oleh pengurus yayasan Abdul Kadir Kurnia, pihak yang melakukan uji kesesuaian adalah Bapak Bhawiyuga. Berdasarkan uji yang dilakukan pihak yayasan, aplikasi permainan ini sesuai dan dapat diterapkan untuk anak panti. Menurut pihak yayasan, model cerita dan alur teknis permainan untuk sosialisasi mental health ini sangat baik untuk mengenalkan perspektif mental health dan penanganan yang tepat bagi orang awam jika menemui penyintas mental health. Hal ini penting karena masalah kejiwaan juga menjadi hal yang rawan bagi anak panti asuhan. Perbedaan fisik, lingkungan asal, dan mental menjadi pemicu kemunculan masalah mental health bagi anak panti.

sumber: dokumentasi pribadi
sumber: dokumentasi pribadi

Hasil sosialisasi tentang pengenalan dan penanganan awam tentang mental health dapat dipahami oleh anak panti. Anak panti peserta kegiatan PkM mengemukakan bahwa mereka menjadi paham tentang pengertian mental health sehingga tidak sekedar vonis pribadi bahwa anak panti tersebut atau orang lain mengalami mental health atau tidak. Selain itu, penanganan awam berupa upaya untuk mau mendengarkan cerita permasalahan orang lain juga dapat dipahami oleh anak panti.

sumber: dokumentasi pribadi
sumber: dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun