Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih banyak ditemukan di Kabupaten Kudus. Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) ikut serta berperan aktif dalam upaya pencegahan penyakit DBD di Kabupaten Kudus. Kasus DBD banyak dialami oleh anak-anak usia sekolah karena memiliki imun tubuh yang belum cukup kuat sehingga rawan terkena penyakit. Oleh karena itu, diperlukan program kegiatan untuk mencegah DBD yang melibatkan anak-anak usia sekolah secara langsung untuk menurunkan kasus DBD.Â
Program yang dilakukan untuk mencegah penularan DBD pada anak-anak yaitu "SICANTIK" atau Siswa Cari Jentik. Program dilaksanakan di SD 1 Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus pada Jumat (04/10/2024). Pelaksanaan program SICANTIK ini yaitu berupa pemberian edukasi mengenai DBD kepada siswa dan memberi penugasan kepada para siswa untuk mencari jentik di lingkungan sekolah dan rumah masing-masing. Masing-masing siswa diberi formulir pencatatan jentik untuk mencatat keberadaan jentik di tempat-tempat yang dicek oleh para siswa.Â
Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk berkontribusi secara langsung dalam mencegah penularan DBD sejak usia dini. Para siswa juga diberikan edukasi tentang kegiatan-kegiatan yang harus mereka lakukan apabila menemukan jentik nyamuk di tempat-tempat yang telah dicek. Dengan demikian, populasi nyamuk dapat menurun dan kasus DBD juga akan menurun.
Tujuan dilaksanakannya program yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa SD 1 Tanjungkarang dalam upaya pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Penugasan pada siswa berupa mencari dan mencatat keberadaan jentik serta melakukan kegiatan yang telah diajarkan ketika menemukan jentik nyamuk  bertujuan untuk mengurangi populasi nyamuk sehingga dapat menurunkan angka kasus DBD. Â
Kegiatan yang dilaksanakan menghasilkan respons positif dari siswa maupun guru di sekolah. Para siswa mengikuti kegiatan dengan antusias dan sangat bersemangat. Program yang dilakukan juga memberikan dampak positif yaitu dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa dalam upaya mencegah penularan DBD dengan mengurangi populasi nyamuk di lingkungan sekolah maupun rumah masing-masing.Â
Pelaksanaan program kegiatan tidak lepas dari dukungan serta kerja sama dengan guru di sekolah tersebut. Setelah pelaksanaan program SICANTIK, mahasiswa UNNES memberikan advokasi kepada kepala SD 1 Tanjungkarang mengenai program yang telah dilaksanakan melalui Policy Brief. Advokasi bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan kepada kepala sekolah terkait upata pencegahan DBD pada siswa yang efektif sehingga dapat menurunkan angka kasus DBD.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H