Kali ini saya akan membahas grup band Dewa, bukan "Dewa" dalam konsep teologi.Â
Dewa atau Dewa 19 adalah band asal Indonesia yang legendaris. Band yang pernah mencapai kesukesannya dengan menjual 1,7 juta keping di Album "Bintang Lima" ini terakhir beranggotakan Ahmad Dhani, Andra Ramadhan, Once Mekel, Yuke Sampurna, dan Agung Yudha.
Mereka resmi bubar di tahun 2011, namun sering mengadakan "Konser Reuni" yang biasa vokalisnya diisi oleh Ari Lasso. Terakhir pada 2 Februari 2019, mereka mengadakan konser reuni di Kuala Lumpur, Malaysia.Â
Era kejayaan mereka sudah selesai satu dekade lalu. Sekarang, kejayaan mereka di gantikan oleh semangat band atau musisi indie penikmat senja kopi hitam rasta . Kerajaan Cinta mereka dihancurkan oleh Kelompok Penerbang Roket.
Bisa kita sebutkan pegiat musik indie yang didominasi musisi beraliran folk, mulai dari Fourtwnty, Fiersa Besari, Barasuara, dan masih banyak lagi yang tidak saya sebutkan.Â
Eitsss, akan saya sebutkan lagi beberapa saja karena saya takut akan militansi fans mereka. Ada Elephant Kind, .Feast, Banda Neira, Danilla Riyadi, Payung Teduh, dan mohon maaf itu yang terakhir yang bisa saya sebutkan, sebab kalau saya menyebutkan semuanya blog ini jadi Spotify Top Indie Artist...
Sekarang saya ingin berandai-berandai, bagaimana jika Dewa lahir pada tahun ini, dimana tahun yang indie abizz?
1. Nama Mereka Bukan Dewa 19
Jika mereka lahir pada tahun ini, mungkin nama Dewa atau Dewa 19 pilihan yang buruk, saya jamin tidak laku di kalangan penikmat senja. Mungkin para penikmat senja akan mentertawakan angka 19 yang ada di nama itu.
Saya bisa bantu ilustrasikan proses perumusan nama band mereka.
Dhani sedang di coffee shop di bilangan Kemang bersama Andra. Mereka memesan Espresso agar mengurangi kantuk, karena jarum jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari.Â