Mohon tunggu...
Arsam Sunaryanto
Arsam Sunaryanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Innovator

Pengolahan Mineral dan Batubara dengan Teknologi Dalam Negeri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dua Artikel Kontradiktif tentang Sampah

8 Juli 2020   07:42 Diperbarui: 8 Juli 2020   07:47 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Baduy Minta Ditutup karena Pengunjung Buang Sampah Sembarangan (kompas.com)

Dua Artikel Kontradiktif Tentang Sampah, Rabu, 8 Juli 2020

Pembelajaran Bagi Orang Kota "Yang Mengaku dan Menganggap Dirinya Modern, Berbudaya dan Bermoral Serta Beragama", Ternyata Harus Banyak Belajar Kepada Saudara Kita "Yang Kita Anggap Primitif" dan "Tidak Modern".

Nanti Akan Ada Masanya, "Orang Baduy Melakukan Kunjungan Wisata" ke TPA Bantargebang, Burangkeng, Sumurbatu dan TPA Cipeucang.

Mereka Tidak Membawa Bekal Apapun, Tidak Membawa Minuman Kotak, Minuman Botol Plastis dan Makanan Kemasan Plastik.

Mereka Bahkan Tidak Memakai Alas Kaki, Hanya Membawa Kantong / Tas dari Anyaman Daun Mendong Berisi Makanan / Bekal "Semacam Growol" (Bekal Anak2 Pesantren Jaman Kemerdekaan).

Mereka Pasti Akan Terheran Heran Melihat "Gunungan Sampah Orang Modern, Sampah Orang Milenial" Ditambah Adanya Monumen / Prasasti Peninggalan Situs Orang Modern yaitu : PLTSa Merah Putih.

Orang Baduy Juga Bertanya Tanya, Bukankah Di "Kahyangan" (Maksudnya PUSPIPTEK Serpong), Banyak Orang Cerdik Pandai, Sekolahnya Tinggi Tinggi, Titelnya Berderet Deret, Tapi Sampahnya Kok Cuma Ditumpuk Tumpuk.

Akhirnya Orang Baduy Menyurati Kembali Kepada Presiden Jokowi:

Presiden Jokowi, Kami Suku Baduy Tidak Mau Dijadikan Destinasi Wisata, Takut Kampung Kami Menjadi Tercemar Sampah Orang Modern, Biarlah Kami Orang Baduy Yang Berwisata ke TPA Bantargebang, Burangkeng dan Sumurbatu.

Presiden Jokowi, Bukankah Di Bandung Ada Seorang Yang Mempunyai Inovasi - Teknologi Mengolah Sampah Kota Dengan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun