Mohon tunggu...
Arsal ZidanAtqya
Arsal ZidanAtqya Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

KKN MIT DR 13 UIN WALISONGO SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UIN Walisongo KKN MIT DR 13 Kelompok 25 Melaksanakan Sosialisasi Pilah Sampah dan Eco Brick

14 Februari 2022   23:26 Diperbarui: 14 Februari 2022   23:36 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 25 Mandiri Inisiatif Terpadu (MIT-DR) 13 UIN Walisongo Semarang menggelar sosialisasi ecobrik dan sosialisasi pilah sampah, Sabtu (13/02/2022).

Ketua panitia Arsal Zidan Atqya menuturkan kegiatan ini bertujuan mengedukasi tentang pentingnya memilah sampah dan juga menggunakan sampah plastik secara tepatguna dengan menggunakan sampah botol plastik serta sampah plastik menjadi ecobrick 

Pada saat ini, penggunaan plastik tidak dapat dihindari lagi. Penggunaan plastik terbukti dapat memudahkan manusia dalam segala hal, mulai dari membugkus barang, makanan dan lain lain, karena kantung plastik memanglah praktis. Di Indonesia dengan jumlah penduduknya yang berjumlah 270 juta orang, merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di Dunia.

Melansir pernyataan Direktur Bidang Olefin dan Aromatik Inaplas, Edi Rivai, dari KumparanBISNIS, konsumsi plastik per kapita di Indonesia hanya 20 kilogram per tahun. Tak sebanding dengan produksi sampah plastik per kapita di Vietnam (42,1 kg) atau bahkan Korea (141 kg).

Namun, Indonesia tetap menjadi negara penyumbang sampah plastik kedua terbesar di dunia. Hal tersebut disebabkan karena regulasi penggunaan bahan plastik masih belum di maksimalkan dan masyarakat sendiri masih bergantung pada plastik.

maka dari itu, ecobricks adalah salah satu opsi upaya dalam meminimalisir sampah plastik, diluar daur ulang dan bank sampah.Ecobrick merupakan istilah yang digunakan untuk menamai hasil pengolahan sampah plastik menjadi batu bata. Ecobrick terdiri dari dua kata, yaitu "eco" yang berarti lingkungan dan "brick" yang berarti bata. ecobrick dapat diartikan adalah bata ramah lingkungan, karena eccobrick terbuat dari sampah plastik yang memang sudah tidak digunakan.

Dengan adanya ini mahasiswa KKN UIN WALISONGO MIT DR 13 KELOMPOK 25 berinisiatif menggelar acara sosialisi pilah sampah dan ecobrick dengan harapan masyarakat dusun kliwonan bisa ter edukasi dengan adanya sosialisasi ini.

Kegiatan sosialisasi terhadap warga ini semoga bisa meng edukasi mengingat betapa pentingnya memilah sampah agar  menghindari penimbunan sampah yang kurang efektif terurai agar masyarakat lebih sadar akan kelestarian lingkungan dan untuk ecobrick sendiri harapan kami masyarakat bisa melihat potensi yang bisa dihasilkan dari ecobrick seperti bahan furniture kerajinan tangan serta berbagai dekorasi," ujar Ketua Panitia Sosialisasi, Arsal Zidan Atqya

"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat terutama kesadaran memilah dan memilih sampah serta kesadaran masyarakat dan ketertarikan masyarakat menjadikan ecobrick menjadi pilihan alternatif bahan furniture serta bahan kerajinan agar sampah plastik serta botol plastik lebih berguna dari sebelumnya ," harap Saiful selaku ketua karang taruna dusun kliwonan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun