Film sekarang fungsinya tidak hanya menjadi sarana hiburan ketika seseorang sedang penat dalam menjalani kehidupannya, pada era sekarang ini film juga bisa dijadikan bahan pembelajaran atau bahkan sindiran terhadap apa yang terjadi disekitar kita sekarang ini. Film kucumbu tubuh indahku (2019) karya garin Nugroho ini sukses membanggakan nama sineas Indonesia di kancah Internasional dengan berhasil masuk kategori hingga memenangkan penghargaan di luar negeri, seperti asia pacific screen award, festival Des 3 continents Nantes, dan festival film Venesia. Film ini juga berhasil mewakili Indonesia dalam pagelaran Oscar 2020 untuk kategori Best International Feature Film Award. Film yang memiliki judul Internasional Memories Of My Body ini tidak hanya dalam kancah Internasional Film ini juga mendapatkan 11 nominasi dalam ajang Festival Film Indonesia dan berhasil menang dalam kategori pemenang Film Cerita Panjang terbaik hingga pemeran utama pria terbaik. Namun dibalik kesuksesannya ada kecaman serta boikot yang dilakukan segelintir orang yang tidak setuju dengan apa yang ada didalam film ini.
Implikasi Sosial
Film karya Garin Nugroho ini mendapatkan pujian di luar negeri tetapi menjadi kontroversi di dalam negeri karena danya unsur-unsur LGBT yang bertentangan dengan norma dan budaya yang berlaku di Indonesia. Film yang menceritakan sudut pandang kehidupan seorang karakter Juno yang diperankan oleh Muhammad Khan yang adalah seorang penari lengger lanang dimana ia memiliki karekter feminim serta maskulin dalam satu tubuh. Film ini mengambil latar belakang waktu di era reformasi dimana keadaan waktu itu masih belum menetu dan masih banyak isu-isu kepentingan seperti isu-isu pki dan lain sebagainya. Oleh karena adanya isu-isu kepentingan dan ketidakpercayaan masyarakat pada masa itu menolak adanya keberadaan penari lengger yang biasanya dimainkan oleh laki-laki yang berdandan menjadi perempuan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Dalam film ini juga terkandung pesan moral yang masih relevan hingga masa sekarang seperti kepentingan-kepentingan orang berkuasa akan lebih dikedepankan di bandingkan dengan kepentingan rakyat kecil.
Genre
      Film adalah suatu media yang bisa diakses oleh masyarakat luas yang sifatnya berupa audio visual (Kridsalaksana, 1984). Dalam film terdapat banyak genre dan subgenre yang bisa dinikmati.  Film Kucumbu Tubuh Indahku ini mengangkat genre drama dengan menceritakan alur mundur kehidupan dari Juno sang karakter utama yang merupakan seorang penari. Film ini menceritakan kehidupan Juno sejak kecil hingga dewasa yang tinggal di kawasan Banyumas, Jawa Tengah yang hidup dari keluarga sederhana. Film dengan genre drama pada dasarnya bercerita mengenai kehidupan sehari-hari, yang didalamnya terdapat konflik sebagai bumbu.
Paradigma
      Paradigma membicarakan tentang pengambilan sudut pandang terhadap suatu konflik. Dalam film paradigma muncul sebagai jembatan seseorang untuk mengetahui apa sebenarnya pesan yang akan disampaikan oleh sebuah film. Pesan dalam film dibalut daran rangkaian adegan dalam gambar audio dan visual. Dalam Film kucumbu Tubuh Indahku (2019) terdapat isu sensitif yang bergulir dalam masyarakat baik dari dulu hingga sekarang yaitu isu mengenai LGBT yang menjadi pro kontra dalam masyarakat. Film ini bisa dilihat dengan paradigma Fenomenologi dimana dalam paradigma ini melihat kehidupan sebagai sebuah fenomena. Menurut Brouwer fenomena bukanlah sebuah ilmu namun gejala dimana seseorang memandang sesuatu untuk bisa dipahami (Brouwer, 1984). Seperti dalam film Kucumbu Tubuh Indahku ini diajak untuk melihat bagaimana fenomena budaya terutama budaya jawa kaitanya dengan Tubuh kita sebagai sesuatu yang harus kita jaga dan kita rawat, dalam film ini juga berusaha mengangkat realita yang terjadi pada masa sekarang ini bahwa orang yang tidak memiliki kuasa dan cenderung menjadi minoritas pasti kalah dengan kepentingan-kepentingan mayoritas, pemikiran-pemikiran konservatif dan juga kepentingan para penguasa.
      Film kucumbu Tubuh Indahmu (2019) memang sukses meraih penghargaan di luar negri namun minim apresiasi dari dalam negeri. Karena adanya isu sensitif mengenai LGBT yang terkandung dalam film tersebut, di Indonesia film tersebut tidak mendapatkan layar ataupun jam tayang, bahkan ribuan orang mengumpulkan suara untuk mencekal penyebaran film tersebut di bioskop-bioskop Indonesia. Seperti yang terjadi di Bandar Lampung film ini dicekal oleh sekelompok ormas keagamaan atas dasar film tersebut dinilai mendukung adanya gerakan LGBT serta dikhawatirkan film ini bisa merusak moral generasi muda Indonesia (Budi, 2019).
      Budaya merupakan suatu aspek dasar dalam kehidupan seseorang. Budaya melandasi seseorang untuk bertindak sebagaimana sesuai norma yang berlaku. Budaya memiliki dasar kata sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang memiliki arti akal sehingga kebudayaan dapat diartikan menjadi suatu yang bersangkutan dengan akal ataupun juga budaya merupakan bentuk majemuk dari budi-daya yang jika diartikan menjadi kekuatan dari akal (Koentjaraningrat, 1993). Film yang mengambil latar di era reformasi dan mengambil latar tempat di Kawasan Banyumas, Jawa tengah ini kental akan suasana budaya jawa. Penggunaan Bahasa keseharian yang digunakan pun menggunakan Bahasa jawa.Â
Film ini menekankan pada nilai kehidupan pluralisme dalam kehidupan masyarakat, yang dalam kehidupan sekarang ini menjadi hal yang sensitif bagi masyarakat. nilai-nilai tersebut seperti paham kepercayaan, klenik hingga isu gender. Â Isu Gender menjadi sangat sensitif bagi masyarakat karena kaitanya tidak hanya dengan budaya lokal yang berlaku namun juga pada nilai-nilai keagamaan yang dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Percintaan sesama jenis menjadi isu yang panas, hal ini juga yang mengakibatkan film Kucumbu Tubuh Indahku ini dicekal oleh masyarakat.Â