Mohon tunggu...
Muhammad Ar Razi Adam
Muhammad Ar Razi Adam Mohon Tunggu... Lainnya - having fun

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orang Dewasa Seringkali Menolak Diajarkan oleh yang Lebih Muda, Mengapa?

12 Juni 2022   16:46 Diperbarui: 13 Juni 2022   18:19 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali kita mendapati orang dewasa maupun orang tua kita saat ada masalah lalu kita memberikan solusi dan diterima dengan baik. Tetapi, tidak jarang dari mereka yang menolak masukan dan saran dari kita dengan cara merespon melalui kata-kata "Ngapain ngajarin gua, gua lebih tau dari lu" atau 

"Jangan ngajarin Ayah, Ayah lebih berpengalaman dari kamu". Padahal di era ini banyak ilmu ataupun teknologi yang lebih dikuasai oleh generasi milenial dibandingkan mereka, ditambah akses informasi tidak sesulit dizaman mereka. Seperti memahami fitur-fitur smartphone, ilmu parenting, dan teknologi terbaru. 

Melalui artikel ini kita bisa memahami mengapa hal tersebut bisa terjadi, disimak yuk!

Pada dasarnya, prinsip belajar orang dewasa sangat berlainan dengan anak sekolah. Belajar mereka condong bersifat berdikari, orang dewasa bukan ingin diajar tapi butuh belajar, serta orang dewasa bukan ingin di gurui, melainkan ingin berguru. 

Orang dewasa akan belajar apabila yang mereka ingin pelajari memiliki nilai manfaat. Mereka akan belajar sesuai kebutuhan, sesuai pengalaman, praktis, dan berpusat di sekitar. Kemudian, orang dewasa akan belajar sesuai apa yang mereka minati dan dibutuhkan saat ini.

Orientasi belajar mereka pun berdasarkan pengalaman. Pengalaman adalah sumber terkaya bagi orang dewasa, sehingga cara belajar mereka adalah analisis pengalaman (experiential learning). Dimana setiap pengalaman yang orang dewasa sudah lalui akan dijadikan sebuah pembelajaran dalam kehidupan dan ilmu bagi orang disekitarnya. 

Jadi, tidak dapat dipungkiri jika orang dewasa atau orang tua kita menolak untuk diajarkan. Tidak semua ilmu ingin mereka pelajari, ditambah pengalaman hidup mereka sudah berpuluh tahun lebih dari yang lebih muda.

Disamping itu, seiring perkembangan zaman orang dewasa dituntut untuk bisa beradaptasi menghadapi banyaknya informasi-informasi serta pengetahuan baru di era ini. Mereka membutuhkan peranan orang lain sebagai media atau yang menjembatani untuk mendapatkan pengetahuan baru, 

contohnya orang yang lebih muda dari mereka. Dikarenakan orang yang lebih muda atau anak muda dianggap lebih mudah mengakses berbagai informasi atau pengetahuan di era.

Akan tetapi, banyak orang dewasa secara emosi yang menolak untuk mempelajari pengetahuan atau hal-hal baru yang ada pada zaman sekarang atau biasa disebut emotional blocking of new knowledge. Hal tersebut dapat menyebabkan orang dewasa atau orang tua 

kita tidak peduli mengenai perkembangan ilmu pengetahuan di masa kini. Dampaknya, mereka akan mengalami keterhambatan pemikiran di masa yang akan datang. Dengan demikian, orang dewasa atau orang tua kita akan kurang pengetahuan (Lack of knowledge) sehingga bertindak berdasarkan apa yang menurut mereka benar tapi secara rasional hal tersebut tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun