Di tengah padatnya rutinitas pesantren yang kerap identik dengan menghafal Al-Qur'an dan hadist, Pesantren Ma'had Ibnu Umar, Sidowayah, Beji, Pasuruan, menghadirkan sebuah inovasi pembelajaran yang luar biasa: Cooking Class. Program ini bukan sekadar pengisi waktu luang, melainkan sebuah langkah visioner dalam membekali santri dengan keterampilan hidup yang esensial. Di sinilah para santri tidak hanya belajar tentang ilmu agama, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam memasak sebuah keahlian yang dapat menjadi bekal untuk kemandirian dan peluang usaha di masa depan.
Tradisi pesantren yang lebih banyak menekankan pada aspek akademik keislaman kini diperkaya dengan sentuhan praktis yang membumi. Cooking Class ini membawa perubahan besar, membuka wawasan bahwa seorang santri tidak hanya dituntut untuk menjadi hafiz dan pemikir Islam, tetapi juga menjadi pribadi yang mampu bertahan dan berkembang di tengah masyarakat. Dengan keterampilan memasak yang diperoleh, para santri memiliki kesempatan emas untuk mandiri, bahkan menciptakan usaha sendiri. Setiap orang tua tentu mendambakan anak yang tidak hanya saleh, tetapi juga memiliki keterampilan yang berguna bagi kehidupan.
Lebih dari Sekadar Memasak
Cooking Class ini memberikan lebih dari sekadar keterampilan dapur. Program ini membawa manfaat yang mendalam bagi para santri:
- Mempererat kebersamaan dan membangun jiwa kerja sama.
- Menjadi momen refreshing di tengah aktivitas belajar yang padat.
- Melatih ketelitian, kreativitas, dan keterampilan motorik.
- Memberikan wawasan bisnis dan peluang usaha di bidang kuliner.
- Menghidupkan Semangat Belajar di Dapur
Kelas memasak kali ini dipandu oleh Masterchef Abu Reza, atau yang akrab disapa Pak Yuli. Dengan penuh semangat, beliau membimbing para santri melalui setiap tahap memasak, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik pengolahan. Menu yang dipelajari kali ini adalah Spaghetti Bolognese dan Zoeppa-Zoeppa hidangan sederhana yang memiliki cita rasa tinggi dan tampilan mewah.
Antusiasme para santri terlihat dari sorot mata mereka yang berbinar saat mengikuti arahan sang master. Setiap pertanyaan yang diajukan mendapat jawaban yang detail dan inspiratif dari Abu Reza. "Tambahkan sedikit bumbu ini," ujarnya dengan penuh semangat, mengajarkan pentingnya keseimbangan rasa dalam masakan. Keakraban yang terjalin membuat suasana belajar semakin hangat dan penuh energi.
Merayakan Hasil Karya dengan Kebersamaan
Puncak dari Cooking Class ini adalah momen ketika hasil masakan dinikmati bersama. Seusai sholat Dzuhur, para santri berkumpul, menyantap Spaghetti Bolognese dan Zoeppa-Zoeppa yang telah mereka buat dengan tangan sendiri. "Maa Sya Allah, luar biasa lezatnya!" ujar seorang santri dengan raut wajah puas dan penuh kebanggaan. Ada kebahagiaan yang tidak tergantikan dalam proses ini bukan hanya dari rasa masakan yang nikmat, tetapi juga dari pencapaian dan kebersamaan yang terjalin.
Cooking Class ini bukan sekadar sesi belajar memasak, tetapi sebuah perjalanan pembelajaran yang mendalam. Pesantren Ma'had Ibnu Umar menunjukkan bahwa pendidikan di pesantren tidak hanya membentuk pribadi yang taat dalam ibadah, tetapi juga individu yang siap menghadapi tantangan kehidupan. Sebuah langkah inspiratif yang tidak hanya membekali santri dengan ilmu agama, tetapi juga dengan keterampilan nyata untuk masa depan yang lebih cerah.