Menjadi orang tua yang dapat memahami dan mengerti kemauan serta potensi anak tidaklah mudah. Bahkan, sebagian anak yang terjebak dalam lembah hitam, pergaulan bebas, atau mengalami gangguan kesehatan mental, sering kali disebabkan karena keluarganya tidak mampu menciptakan suasana yang nyaman bagi anak-anak.
Selain itu, dengan pergaulan serta dampak dari era globalisasi, kadang orang tua dipusingkan dengan bagaimana memahami pola pikir anak-anak mereka. Tidak sedikit yang bukannya semakin akrab satu sama lain, melainkan justru terjadi sikap curiga dan tidak saling mempercayai. Jika keadaan ini terus berlanjut, maka hubungan akan semakin jauh dari kata bahagia. Anak dan orang tua dapat merasa seperti berada di zona perang, menciptakan suasana rumah yang panas dan tidak nyaman.
Oleh karena itu, parenting menjadi topik yang banyak dicari oleh orang tua masa kini. Bahkan, mereka yang belum menjadi orang tua pun banyak yang mengikuti acara seminar bertema parenting.
Jika membahas parenting dan cara memahami karakter anak, kita tentu tidak asing dengan nama dr. Aisah Dahlan. Beliau sering mengisi berbagai kegiatan seputar parenting dan permasalahannya. Beberapa ilmu dan pengalaman beliau dituangkan dalam bukunya yang berjudul Maukah Jadi Orang Tua Bahagia?.
Buku Maukah Jadi Orang Tua Bahagia? ditulis oleh dr. Aisah Dahlan berdasarkan pengalaman beliau dalam mendidik putra-putrinya. Buku ini memiliki ketebalan kurang lebih 210 halaman, dengan nomor ISBN 978-623-99401-0-2 dan diterbitkan oleh Pustaka Elmadina. Terdapat 34 pokok bahasan menarik yang akan membuat pembaca tersenyum. Sebagai orang tua, kita mungkin akan tersenyum karena situasi yang dr. Aisah sampaikan serupa dengan apa yang pernah kita alami.
Dari 34 pokok bahasan tersebut, ada beberapa yang menurut saya paling menarik, meskipun semuanya sebenarnya sangat relevan. Pokok bahasan yang paling menarik adalah perbedaan cara mengajarkan anak laki-laki dan perempuan, serta tips menghadapi anak dengan gadgetnya. Hal ini menjadi sorotan bagi saya karena berkaitan langsung dengan pengalaman dalam mendidik anak di rumah.
Buku ini memang tidak terlalu tebal dan mungkin memiliki kekurangan dalam membahas aspek psikologi perkembangan secara mendalam. Namun, bagi ayah dan bunda yang sedang mencari cara menangani permasalahan dengan buah hati mereka, buku ini layak menjadi acuan pertama.
Selamat membaca, dan teruslah belajar untuk menjadi orang tua yang lebih baik dan tentu saja bahagia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI