Mohon tunggu...
Arrum Widyaningrum
Arrum Widyaningrum Mohon Tunggu... lainnya -

Writing is my Support live

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

9 Bulan Kebodohanku

7 Februari 2012   13:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:57 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kali ini kau meminta ku menunggu untuk yang kedua kali. kau meminta waktu 2 bulan lamanya menunggu mu siap kembali merangkai janji. aku tak dapat menolak karena rasa sayang dan tak adanya keberanian meninggalkanmu yang sedang terluka.

Aku telah menunggumu hampir 150 hari Mars, samapi kapan kau memintaku menunggu."Ucapku lemah.

Kau hanya terdiam, dan memelukku erat sambil berbisik. Aku mohon jangan tinggalkan aku."Ucapmu lirih.

Kau selalu menunjukkan kelemahan mu setiap kau memintaku menunggu. memintaku untuk bersabar tetap disampingmu. kadang aku berpikir, untuk apa aku menunggu. lukamu bukan aku yang membuat, kenapa harus aku yang meramu obat untukmu.

2 bulan habis, kau tetap tak memberiku penjelasan. Mars aku Venus, bukan pembantumu yang selalu berkata Iya disetiap permintaanmu."Ucapku dengan air mata mengalir. batinku mulai meronta saat Mars kembali meminta ku menunggu untuk yang ketiga kalinya. dan seperti biasa kau menunjukkan kelemahan, kerapuhan dirimu lagi dihadapanku. dengan memohon memintaku untuk tetap ada disampingmu dan menunggumu dalam waktu 30 hari lagi.

Aku mengiyakan karena sayangku, sayangku pada mu Mars. dan kerapuhanmu yang tak mungkin kutinggalkan. aku tetap sabar karena kupikir permintaanmu masih dapat dinalarkan.

Terima kasih Venus, aku berjanji setelah 30 hari ini aku akan memberanikan diri untuk membangun komitmen denganmu, aku mohon jangan tinggalkan aku."Ucap mu dengan memohon padaku.

Aku hanya dapat tersenyum tipis dengan bebatin dalam batinku. Apa keputusan ku ini benar Tuhan?."Gumamku dalam hati . apakah Mars akan menepati janjinya kali ini, setelah 2 kali ia meningkari janji yang ia ucapkan padaku.

30 hampir terlewat, kau tetap terlihat tenang tanpa penjelasan padaku. aku bersabar hingga hampir 30 hari lewat 20 hari kau juga tetap tak menepati janjimu. sampai pada akhir batas kesabaran hatiku. aku harus menentukan sikap untuk kebahagiaanku sendiri Mars.

Aku hanya manusia Mars. Aku bukan dewa yang mempunyai kekuatan lebih untuk bersabar."Ucapku dengan menahan air mata.

Venus, aku mohon."Hanya itu yang terucap dari mulutmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun