Aku tak pernah berencana menjadi kekasihmu. kita bertemu hanya rencana menjadi sahabat. aku pun tahu sejak awal kau mempunyai wanita diujung kehidupanmu. saat itu pun aku mempunyai seseorang ditengah kehidupanku. 4 bulan kenal aku menjadi sendiri karena kegagalan cinta, dan kau menemani ku memulihkan hati ini. saat hatiku kembali bersinar kau bermasalah dengan cintamu. kau mencurahkan segala keluhmu dengan wanitamu dengan ku. Tanpa sangka dalam, kita semakin rapat. hati ku dengan mu pun menjadi berdegup saat berdekatan. Ya rasa aneh merasuk tanpa tahu apa artinya. sampai diperkenalan kita yang ke 6 bulan kau mengucapkan hal yang tak seharusnya. Aku, mencintaimu.."Itu katamu. Aku yang dengan rasa ragu menjawab. Aku juga menyayangimu."Ucap ku ragu. Sejak perkataan itu terlontar kita semakin intim dan jauh dari pandangan sahabat. Ya aku telah masuk dalam surga 2 orang insan. perbuatan lancang yang akan melukai seorang wanita. aku tak mau dihujat menjadi neraka dalam surga, aku meminta mu untuk menentukan. yang jelas ku tahu ini tak akan pernah terjadi. Ya, 5 bulan keadaan ini mengalir kau tak juga menentukan siapa wanitamu. aku yang terlanjur larut tak bisa meninggalkanmu karena tak akan pernah siap kau tak ada. hubungan ini menyakitiku, karena kau terus membandingkan ku dengan wanitamu itu. kau hanya melindungi hatinya, tapi memecut hatiku. Ini salahku karena terlalu berani terjun tinggi dalam keputusan. dia akan terus menjadi yang terdepan dalam hati dan hidupmu. dan kalaupun kau akan menetukan tak mungkin wanitamu itu yang kau buang. dan haruslah aku yang teratur harus mundur dari kehidupanmu dan wanita naif itu. walaupun aku sadar itu akan membunuhku. Salahku mengenalmu, merapat diri padamu, dan menjadi yang kedua untuk mu. Me=_SW_
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI