Aku menghela nafas dalam-dalam. Dan setelah ini, aku akan mengerti bagaimana jerih payah melawan kebencian itu dihakimi. Baik, buruk, entah tengah-tengahnya, mungkin akan mengisi raporku. Tapi seperti inilah proses yang harus aku jalani selama membangun rumah tangga,  hingga nanti. Aku harus berperan sebagai pemasak, memasak apapun yang ia inginkan meski aku tak suka. Sedang ia berperan sebagai dewan juri yang suatu saat harus mengerti bahwa selera tak bisa disamaratakan. Dua lidah boleh bertemu, tetapi keduanya tidak mungkin menyatu, karena mereka berbeda - dimensi dan fungsinya. Â
Nasi goreng pertamaku, mendarat persis di depannya. Hatiku bergetar!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H