Pendidikan Pancasila pasti sudah kita terima semenjak kita masih di bangku Sekolah Dasar sampai jenjang Perkuliahan. Namun, itu semua nampakya belum cukup, terlihat dari maraknya para anak muda yang terlibat dalam aksi kriminalitas gangster maupun tawuran antar pelajar, bahkan tidak jarang kita menemukan kalangan anak muda yang minim mempunyai sopan santun terhadap orang tua, baik dalam bertutur kata maupun tingkah lakunya. Ruang lingkup Pancasila sendiri mencakup berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara umum, ruang lingkupnya meliputi:
1. Filosofis
2. Sosial dan Budaya
3. Etis dan Moral
4. Ideologi
Di sini saya tidak akan membahas Pancasila secara menyeluruh, mungkin sebagian pembaca sudah mengetahui apa itu Pancasila.
Pembahasan saya akan tefokus pada Kriminalitas yang dilakukan oleh para remaja yang disebabkan bentrok antar organisasi beladiri maupun antar sekolah.
Organisasi Beladiri
Sebelum masuk ke pembahasan tentang kriminalitas yang disebabkan organisasi bela diri, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu organisasi bela diri.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) organisasi adalah kesatuan (susunan dsb) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dalam perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu serta kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama (Departemen Pendidikan Nasional RI, 2008: 988). sedangkan untuk Beladiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Beladiri adalah seni mempertahankan diri yang mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik, yang tersebar di seluruh dunia dengan teknik dan ciri khas masing-masing. Kesimpulanya Organisasi Beladiri adalah perkumpulan orang yang memiliki teknik dan ciri khas masing-masing serta memiliki kebanggan tersendiri dalam tekniknya.
Di Indonesia sendiri, beladiri yang telah di akui oleh Unesco adalah Pencak Silat, namun ada beberapa perguruan lain yang ada di Indonesia, yaitu:
