Tuan….
Meski ragamu lama terkubur
Namamu lekat di dada ini
Di punggungmu…., ribuan biji kakao
Masih memanggang diri menantang matahari
Agar kulitnya ia koyak
Hingga bijinya mengelucak
Tuan….
Cerobongmu masih angkuh
Mengepulkan asap kehidupan
Masih menggemakan
Aroma kakao nan menggoda
Melegenda sejak dulu kala
Tuan….
Kau tegar berdiri mengangkang
Sementara nun di sana dan di sana
Tuan-tuan yang lain terjengkang
Kakao ditebang, kopinya tumbang
Disebab pabrik gula penguasa
Tuan….
Tetaplah tegar
Sebab kau adalah pejuang jaman
Bukan pecundang titian keangkuhan
Yang Tuan Albert titipkan
Pada nama besarmu…., Treblasala
NKRI, 17022017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H