Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Guru Empat Ratus Ribu

2 Mei 2016   15:03 Diperbarui: 2 Mei 2016   15:42 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lamber Klau (34) guru bidang studi ekonomi pada SMA Sta Maria Ratu Rosari Besikama, Kabupaten Belu, NTT sedang mengajar para siswa. (KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA)Selimut yang harusnya membungkus raga dingin disingkap

Dibelai dan dilipat tangan-tangan emas bertutur lentera

Menuruni ranjang kesetiaan pemberi tahta raja diraja

Penghilang penat tulang punggung yang kadang melengkung

Untuk rebah dan dapatlah lurus kembali menapak hari

Masih banyak waktu bagi orang lain untuk rebah

Sementara sepatu yang mulai koyak dihantam cadas jalanan

Dipaksakan menemani kaki-kaki kokohmu menyambut pagi

Berlari di kegelapan pagi menghantam dingin untuk bekerja

Menanjak bukit menikung tajam menuruni jurang terjal dan sungai

Hingga pada jalanan yang tak mungkin ditempuh dengan kendara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun