Seibarat prajurit kalap haus kemenangan
Merangsek ke depan menyeruak tak peduli rintangan
Di baris terdepan bertarung lihai memainkan pedang
Pun juga mahir melesakkan anak panah busur direntang
Mata tajam memancar kagum bukan hanya pada kata
Senyum dirangkai hanya untuk yang dituju semata
Jelas terlihat isi hati mengharap mutiara cinta
Pada guru yang hanya berniat menyalakan pelita
Pojok ruang yang sepi nekat menghadang tanpa sapa
Melesakkan berondongan peluru kata penuh makna
Merangkai nada memberi irama pada cinta buta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!