Â
Ilustrasi: Koleksi Pribadi
Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Untuk menyambut dan memeriahkan acara rutin tahunan ini. Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Wonomerto-Kabupaten Probolinggo-Provinsi Jawa Timur, mengadakan Lomba Alat Peraga Pembelajaran. Lomba bertujuan meningkatkan kompetensi dan kreatifitas guru merancang alat peraga pembelajaran. Harapannya, kualitas pembelajaran juga meningkat.
Lomba dilaksanakan selama dua hari. Dari tanggal 27 sampai dengan 28 April 2016. Bertempat di Ruang Serba Guna Dinas Pendidikan Kecamatan Wonomerto-Kabupaten Probolinggo. Unsur penilaian mencakup alat peraga yang telah dirancang dan keterampilan mempresentasikan hasil karya para peserta. Sub unsur penilaian alat peraga mencakup keaslian (karya sendiri), spesifik (memiliki kekhususan yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran), unik (memiliki kekhasan), sistematis (memenuhi ketentuan pedoman penulisan), aplikatif (mudah diterapkan dan digunakan), inspiratif (memberikan inspirasi bagi guru untuk melakukan pembaharuan), dan bermakna (bermanfaat untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran). Sedangkan sub unsur presentasi, aspek penilaian mencakup kejelasan presentasi (sistematika, bahasa dan suara), pengetahuan (penguasaan materi, dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi presentasi), penampilan (presentasi menarik, kerapian, kesopanan, dan rasa percaya diri), dan ketepatan waktu presentasi.
Lomba diikuti guru pada jenjang pendidikan TK, SD, SMP, dan SMK yang ada di Kecamatan Wonomerto-Kabupaten Probolinggo. Pada Hari Rabu, 27 April 2016, sebanyak 24 guru SD dan SMP mempresentasikan alat peraga pembelajaran yang mereka rancang. Pada hari Kamis, sebanyak 14 guru TK juga mempresentasikan hasil rancangan alat peraga pendidikan yang telah mereka persiapkan dengan matang.
Penjurian dilakukan oleh enam orang. Terdiri dari unsur Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru. Pengawas Sekolah terdiri empat orang, yaitu: Bapak Suyitno (Pengawas SD), Bapak Suprayitno (Pengawas SD), Ibu Naimatun (Pengawas TK), dan Bapak Buhori (Penilik PAUD). Dari Kepala Sekolah ditunjuk Bapak Prawito (Kepala SD Negeri Patalan III). Sedangkan dari unsur guru ditunjuk Bapak Arif R. Saleh (Guru SMP Negeri 1 Wonomerto).Â
Alat peraga pembelajaran yang telah dirancang para peserta memiliki keunikan dan kebermanfaatan beragam. Dari wujud kompleks dan sederhana, setidaknya menunjukkan keinginan dan kemampuan guru untuk meningkatkan kompetensi. Sangat interaktif, dan menginspirasi baik dalam aplikasi, inovasi, maupun untuk pengembangan lebih lanjut. Â
Berikut penulis uraikan secara singkat beberapa hasil karya peserta yang sudah dipresentasikan. Meskipun tidak seluruh karya diuraikan pada artikel ini. Setidaknya sepuluh karya peserta membuktikan kebermanfaatan alat peraga pembelajaran mampu meningkatkan kreatifitas dan inovasi para guru. Khususnya di Kecamatan Wonomerto-Kabupaten Probolinggo. Â Â
Â
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/04/30/dsc07461-fileminimizer-jpg-5724359a737e61f604906abf.jpg?t=o&v=770)
- Gantungan SG (Gantungan Serbaguna)
- Oleh : Aristia Rahajeng (Guru SD Negeri Kedungsupit I)
- Sifat dan Bahan: Â Sederhana. Bahan kayu, paku gantungan, kertas buffalo warna-warni, plastik kartu nama, dan vernis kayu.
- Manfaat: berhitung, mengurutkan abjad, dan membaca.
- Cara kerja: misalkan dengan menggantungkan angka 1, tanda +, angka 5, tanda =, dan sebagai jawabannya (setelah dijawab benar oleh siswa) gantungkan angka 6. Mengurutkan huruf A, B, C, dan seterusnya. Bisa juga untuk membaca kata sederhana seperti menempelkan huruf S, A, P, I.
Â